Ma’arib, Purna Warta – Bentrokan hebat meletus di kota utara Ma’rib pada Senin (21/6) dan Selasa (22/6) pekan ini.
AFP mengklaim bahwa 63 anggota tentara Yaman dan komite populer serta 27 milisi pro-Hadi tewas dalam bentrokan tersebut.
Baca Juga : Reaksi Al-Masirah atas Penutupan Situsnya oleh Amerika Serikat
Provinsi Ma’rib terletak 173 km timur laut dari ibukota Yaman Sana’a.
Dan sekarang fokus bentrokan antara komite rakyat dan tentara Yaman di satu sisi dan pasukan yang berafiliasi dengan Presiden terguling Mansour Hadi dan koalisi agresi yang dipimpin oleh Arab Saudi di sisi lain, ada di provinsi ini.
Provinsi Ma’rib memiliki kepentingan strategis yang besar, karena di satu sisi sangat dekat dengan ibukota Yaman Sana’a, dan di sisi lain, terdapat banyak sumber minyak Yaman di provinsi ini.
Ladang minyak Ma’rib, bersama dengan Jawf dan Shabwa, begitu besar sehingga menjadi ladang minyak terbesar kedua di Jazirah Arab setelah wilayah timur Arab Saudi.
Komposisi suku provinsi ini juga yang terbesar dan terkuat di seluruh Yaman.
Dan juga dalam posisi khusus secara kultural dan historis karena keberadaan bendungan sejarah Ma’rib.
Baca Juga : Apa Politik Luar Negeri Presiden Baru Terpilih Iran, Ebrahim Raeisi?
Pembebasan kota Ma’rib yang akan segera terjadi akan menjadi pencapaian militer terbesar dari perlawanan Yaman terhadap Saudi, dan keseimbangan militer setelah peristiwa penting ini tidak akan sama seperti sebelumnya.