Sana’a, Purna Warta – Serangan koalisi Saudi di wilayah perbatasan Yaman sejak awal tahun ini mengakibatkan 7 warga sipil Yaman tewas dan 91 orang lainnya luka-luka.
Kejahatan Arab Saudi yang mengklaim menginginkan gencatan senjata abadi di Yaman, terus berlanjut, dan serangan demi serangan dengan rudal dan artileri serta senjata ringan terhadap rakyat negara ini terus terjadi hampir setiap hari.
Baca Juga : 2 Warga Yaman Tewas dalam Serangan Saudi di Sa’dah
Saluran berita Al-Masirah melaporkan bahwa sejak awal Januari 2023, 7 orang warga sipil Yaman telah terbunuh dan 91 orang lainnya terluka.
Mengutip sumber-sumber Yaman, kantor berita Al-Masirah menambahkan: Sejak awal bulan ini, sejumlah warga Yaman ini telah terbunuh di sebagian besar wilayah perbatasan provinsi Sa’dah karena penembakan dan hujan peluru pasukan tentara Arab Saudi.
Sejak 26 Maret 2015, koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan invasi besar-besaran terhadap Yaman – negara arab termiskin – dengan serangan udara bernama Operation Decisive Storm, yang akan memasuki tahun kesembilan.
Operasi ini awalnya dimulai untuk mengembalikan presiden Yaman yang telah mengundurkan diri, Abdurabuh Mansour Hadi, yang dekat dengan pemerintah Arab Saudi, dan tentu saja melawan rakyat, gerakan Ansarullah dan komite rakyat Yaman.
Baca Juga : Konfrontasi Anak-Anak Kecil Suriah dengan Pasukan Amerika
Semua negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia, kecuali Oman, bersama dengan Maroko, Mesir, Yordania dan Sudan berpartisipasi dalam agresi Saudi di Yaman.
Tetapi selama sekitar enam dan tujuh tahun terakhir, dengan pengecualian UEA dan Amerika Serikat, sekutu Saudi lainnya telah meninggalkan koalisi, dan Abu Dhabi kini telah berkembang dari sekutu lama menjadi saingan Riyadh di selatan negeri arab termiskin itu.