Sa’dah, Purna Warta – Bertepatan dengan pelanggaran berulang Kesepakatan Al-Hudaidah di Yaman barat oleh koalisi Saudi, Tentara Koalsisi Saudi melancarkan serangan ke daerah perbatasan Yaman dengan peluru artileri yang menewaskan dan melukai warga sipil.
Serangan oleh tentara Saudi di wilayah perbatasan Yaman menyebabkan lima orang tewas dan 11 lainnya luka-luka pada Jumat malam (1/10).
Baca Juga : Rusia Perbarui Peringatan untuk Proyek Kapal Selam Nuklir AS-Australia
Al-Masirah, mengutip sumber-sumber di provinsi Sa’dah, barat laut Yaman, melaporkan bahwa serangan itu terjadi di kota perbatasan Manbeh di provinsi tersebut.
Di wilayah Jizan, jet-jet tempur Saudi juga menargetkan Lembah Jara. Dan Koalisi Saudi di provinsi Al-Jawf Yaman, yang berbatasan dengan Arab Saudi, telah melakukan tiga serangan di daerah-daerah di kota Al-Hazm.
Di dua kota Al-Jubah dan Sirwah di provinsi Ma’rib (Yaman tengah), 23 kali wilayah ini menjadi sasaran serangan udara koalisi Saudi.
Dari situasi dan daerah yang dibom, terlihat bahwa tentara Saudi tetap melanjutkan operasinya baik di dalam wilayah negara maupun di daerah perbatasan seperti Jizan.
Baca Juga : Hamas Kecam Pemerintah Bahrain atas Kedatangan Lapid
Dan serangan ini adalah upaya untuk mendukung pasukan mereka.
Koalisi Saudi, bagaimanapun, telah melakukan serangan gila di Yaman barat dalam 24 jam terakhir.
Sebuah sumber mengatakan kepada Al-Masirah bahwa koalisi telah melanggar gencatan senjata 294 kali di provinsi al-Hudaidah selama waktu itu dan telah mendirikan benteng militer di beberapa daerah, seperti al-Khamsin, al-Hays dan al- Jabaliyah.
Perwakilan dari Pemerintah Keselamatan Nasional (berbasis di Sana’a) dan pemerintah Yaman yang mengundurkan diri (berbasis di Aden), pada tanggal 18 Desember 2018 di Stockholm, ibu kota Swedia setuju untuk gencatan senjata di provinsi Al-Hudaidah, pertukaran tahanan dan melanjutkan pembicaraan.
Baca Juga : Kemenkes Palestina: 22 Kematian dan 1.340 Kasus Baru COVID-19
Namun, pasukan pemerintah yang mengundurkan diri yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansour Hadi, yang didukung oleh koalisi Saudi, telah berulang kali melanggar kesepakatan sejak dicapai di Swedia dan menghambat kemajuan kesepakatan ini.