Al-Hudaidah, Purna Warta – Ledakan bom cluster yang tersisa dari perang bertahun-tahun di Yaman terus memakan korban warga sipil, terutama anak-anak Yaman.
Sebuah ledakan bom cluster di provinsi Al-Hudaidah, Yaman barat telah menewaskan satu anak dan melukai empat lainnya.
Baca Juga : Bobol Pesan Rahasia Ramallah ke Tel Aviv, Ini Pengkhianatan Baru Mahmoud Abbas
Ledakan di kota Al-Hawak itu terjadi saat anak-anak sedang bermain. Bom curah dapat menimbulkan korban selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, sebuah bom curah di kota Al-Hazm di provinsi Al-Jawf menewaskan tiga warga sipil Yaman dan melukai tiga lainnya. Mobil para korban ini menginjak salah satu bom ini, yang menyebabkan ledakan.
Bom tandan adalah salah satu senjata yang dilarang secara internasional yang telah digunakan koalisi Saudi-Emirat berkali-kali selama tujuh tahun perang melawan Yaman.
Bom-bom ini, yang dimaksudkan untuk menimbulkan korban pada infanteri, dijatuhkan dalam jumlah besar di area yang luas di tanah dan tidak meledak sampai seseorang atau ban mobil menginjaknya dan menyebabkan ledakan.
Baca Juga : Sumber Yaman Laporkan 137 Pelanggaran Gencatan Senjata
Kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi hak asasi manusia telah berulang kali meminta Amerika Serikat selama perang untuk berhenti menjual bom semacam itu kepada koalisi Saudi, akantetapi permintaan itu selalu diabaikan.
Anak-anak, wanita dan pria sipil termasuk di antara korban utama perang tujuh tahun Yaman. Menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh organisasi hak asasi manusia Intisaf pada tanggal 23 Maret 2022, 6.264 wanita dan anak-anak tewas selama perang Yaman, dimana 2.428 oranag adalah wanita dan 3.848 orang lainnya adalah anak-anak. Sementara itu, 2.852 wanita Yaman dan 4.217 anak-anak terluka dalam serangan koalisi Saudi.