Sana’a, Purna Warta – Ledakan bom cluster yang ditinggalkan oleh koalisi agresor Saudi melukai 10 anak-anak dan menewaskan seorang dewasa warga Yaman.
Pusat Penyapuan Ranjau dan Pembersihan Zona Perang Yaman yang berafiliasi dengan pemerintah Sana’a sekali lagi mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa anak-anak terluka saat bermain karena ledakan serangan koalisi Saudi.
Baca Juga : Amir Abdullahian: Iran Siap Bekerja Sama Dengan IAEA Jika Mempermasalahkan Wilayah Teknis
Menurut kantor berita Saba net, dalam pernyataan melaporkan bahwa 10 anak di area “Al-Jah” di provinsi Al-Hudaidah di barat Yaman saat bermain terluka akibat ledakan bom curah. Pada saat yang sama, satu orang dewasa juga tewas di daerah Numan di provinsi Al-Bayda di selatan Yaman dalam ledakan bom tandan yang tersisa dari serangan koalisi Saudi.
Pusat Penyapuan Ranjau dan Pembersihan Zona Perang Yaman lebih lanjut menekankan bahwa ledakan bom yang tersisa dari serangan koalisi Saudi terjadi setiap hari, dan di sisi lain, organisasi-organisasi internasional dan hak asasi manusia telah berulang kali mengabaikan permintaan Yaman untuk menyediakan alat penghapus ranjau yang sesuai dan menetralisir bom-bom yang tersisa.
Menurut pernyataan ini, PBB telah memberi tahu pusat penjinakan ranjau Yaman bahwa koalisi Saudi belum setuju untuk menyediakan peralatan anti ranjau dan penyapuan ranjau kepada pemerintah Sana’a.
Pusat Penyapuan Ranjau dan Pembersihan Zona Perang Yaman di akhir meminta perwakilan PBB di Yaman dan koordinator urusan kemanusiaan lembaga ini untuk memenuhi tugas kemanusiaan mereka dan memberikan peralatan khusus kepada Yaman untuk membersihkan zona perang untuk mencegah terbunuhnya warga Yaman, terutama anak-anak oleh ranjau dan bom tandan atau curah.
Baca Juga : Jubir Cina: Sanksi AS Bencana Kemanusiaan Pada Separuh Populasi Dunia
Di sisi lain, ledakan bom curah di Yaman terjadi pada saat organisasi internasional telah melarang penggunaan bom jenis ini dan koalisi Saudi telah berulang kali mengebom berbagai wilayah Yaman dengan senjata jenis ini. Bom curah bekerja sedemikian rupa sehingga tidak meledak setelah diluncurkan dan tetap berada di tanah selama bertahun-tahun, dan sebagian besar korban yang ditinggalkan oleh bom jenis ini adalah warga sipil.