Purna Warta – Volker Turk, pimpinan tinggi komisi HAM PBB dalam kunjungannya ke Sillicon Valley memperingatkan “produk-produk kalian bisa melakukan bahaya yang nyata dan menjadi tugas kalian untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi. Silicon Valley adalah pusat teknologi canggih dunia yang berada di bagian utara California, Amerika. Tempat ini terkenal dengan teknologinya dan inovasi terkait industri perangkat lunak dan layanan internet.
Baca Juga : Para Pemimpin Dunia Sudah Tidak Mencari Kedamaian, Kata Presiden Serbia
Teknologi seperti AI atau kecerdasan buatan memiliki potensi yang sangat luar biasa, terlebih di sebuah daerah yang penuh dengan teknologi canggih, perangkat lunak dan jaringan internet. Potensi AI di daerah tersebut lebih besar lagi. AI berpotensi menjadi sarana perkembangan teknologi dan bidang-bidang lainnya. Di waktu yang sama berpotensi menjadi ancaman bagi pribadi, kelompok atau bahkan negara.
Dalam aturan PBB ditetapkan bahwa setiap usaha bisnis memiliki kewajiban untuk menjaga hak asasi manusia dimanapun mereka dan sebesar apapun usaha mereka. Dalam keterangan lebih lanjut disebutkan bahwa kewajiban tersebut mencakup mengetahui potensi asli produk mereka. Sekaligus memiliki langkah-langkah pencegahan dalam kasus adanya penyalahgunaan.
Volker Turk bertemu dengan OpenAI, Meta dan Google serta berbicara dalam sebuah acara yang dihadiri perwakilan Microsoft, Apple, Ciso dan lainnya. Volker Turk menekankan bahwa sedikitnya keragaman dan perspektif global menghambat jalannya industri. Sesuatu yang dianggap positif di San Fransisco misalnya bisa jadi dianggap tidak demikian di bagian lain dunia.
Baca Juga : Veto Amerika adalah Noda yang Tidak Akan Bisa Dihapus
“Sangat sering terjadi, orang-orang tidak tahu konsekuensi dari sesuatu yang mereka buat atau kembangkan” ujar Volker Turk. “Banyak hal dibuat dan dikembangkan oleh orang-orang berdasarkan bias atau prasangka dan fanatisme. Yang semacam itu dibuat oleh orang-orang yang tidak memiliki pandangan utuh terhadap dunia” tambahnya.