Vatikan Membuka Kesempatan Kaum Homo Menjadi Pendeta

pendeta homo

Purna Warta – Berdasarkan instruksi yang diedarkan oleh Konferensi Uskup-Uskup Italia (CIE) Vatikan telah membuka kesempatan bagi kaum homo untuk menjadi pendeta dengan syarat menjalankan selibat dan tidak terlibat dalam mempromosikan budaya homoseksual.

Dokumen tersebut disetujui oleh CIE pada bulan November tahun lalu dan diterbitkan pada hari Kamis lalu dengan bekerja sama dengan pihak Vatikan itu sendiri. Aturan baru ini akan berlaku untuk 3 tahun periode percobaan.

Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa “orang-orang yang memiliki kecenderungan homoseksual” yang hendak bergabung dalam kependetaan harus menjalankan selibat sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang heteroseksual pada umumnya.

Akan tetapi, dokumen itu melanjutkan, “gereja tidak bisa menerima adanya praktik homoseksualitas di seminari dan pentahbisan suci, menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap homoseksual ataupun mendukung budaya gay yang populer di dunia”

“Mereka-mereka yang disebutkan itu pada kenyataan berada dalam situasi yang merusak hubungan yang sepatutnya antara laki-laki dan perempuan” tertulis dalam dokumen itu.

Kendati aturan baru membuka jalan kependetaan bagi pria homo, para pengurus gereja Vatikan tetap berpegang pada instruksi Paus Francis tahun 2016 yang menyebutkan bahwa pria yang melakukan praktik homoseksual dan atau menunjukkan kecenderungan kuat terhadap homoseksual tidak bisa menjadi pendeta.

Paus Francis juga menerbitkan sejumlah pernyataan terkait homoseksualitas yang tampak kontradiktif sejak ia menjadi paus pada 2013. Kala itu ia ditanya apakah ia mendukung pria homo bergabung dalam kependetaan, ia menjawab “siapa aku berani menilai? Namun pada 2018, ia menyarankan supaya para pendeta homo untuk jauh-jauh dari gereja. “Lebih baik mereka pergi dari kependetaan dan kebaktian ketimbang memiliki dua kehidupan” ujar Paus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *