Berlin, Purna Warta – Washington mengirimkan pesan yang jelas kepada negara-negara Eropa. Kini Uni Eropa tak lagi bisa bergantung kepada perlindungan militer Amerika.
Selama bertahun-tahun Uni Eropa selalu merasa bahwa Amerika akan datang jika mereka terlibat peperangan. Namun, kini hal tersebut tak akan terjadi lagi kata Armin Papperger CEO Rheinmetall perusahaan teknologi dan senjata Jerman.
Baca juga: Atlit Rusia Dan Belarusia Tidak Akan Disambut Di Olimpiade Paris
Amerika sebenarnya diwajibkan dengan ikatan yang mereka miliki dengan NATO untuk membela negara-negara NATO. Komitmen ini dipertanyakan oleh Donald Trump yang meyakini bahwa negara-negara Eropa harus membayar untuk mendapat perlindungan dari Amerika. Mereka harus membayar biaya yang ditentukan untuk mendapatkan bantuan. Amerika tidak bisa begitu saja memberikan bantuannya secara cuma-cuma. Joe Biden menyebut pernyataan Donald Trump sebagai sesuatu yang berbahaya dan non-Amerika.
Armin meyakini bahwa jika Donald Trump kembali terpilih menjadi presiden, maka tekanan yang dialami Jerman akan semakin berat. “Amerika lebih berfokus kepada wilayah Asia-Pasifik ektimbang Eropa. Jika terjadi konflik berskala penuh, Amerika akan mengutamakan Asia dan Eropa akan ditinggal sendirian” ujarnya. Uni Eropa tak lagi bisa bergantung kepada Amerika dalam kondisi demikian.
Baca Juga : Centcom Klaim Tembak Jatuh 2 Drone Pasukan Yaman
Semenjak meletusnya konflik Ukraina-Rusia saham Rheinmetall melonjak lima kali lipat. Perusahaan ini sendiri mengumumkan akan membuka pabrik senjata dan perlengkapan militer di Ukraina kendati resiko menjadi sasaran Rusia.