Ankara, Purna Warta – Salah satu surat kabar AS meliput sebuah laporan tentang tawaran Ankara untuk mengontrol dan menjaga keamanan bandara Afghanistan. Washington menyambut usulan tersebut. Berita itu muncul tak lebih dari 7 hari sebelum konferensi petinggi NATO dan pertemuan Turki-AS akan diselenggarakan.
Dikutip dari Reuters, Selasa (8/6), Turki mengajukan tawaran kontrol keamanan dan manajemen bandara Kabul, Afghanistan, setelah militer AS dan NATO keluar dari Afganistan.
Baca Juga : Iran Siap Bantu Bangun Perdamaian di Yaman
Petinggi Gedung Putih menyatakan bahwa Ankara mensyaratkan sebuah hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu dalam konferensi petinggi NATO di Brussels Senin pekan depan.
Salah satu petinggi Ankara menegaskan bahwa opsi ini telah disampaikan Turki pada konferensi NATO di bulan Mei dan pasca AS beserta sekutu sepakat untuk keluar dari Afganistan secara bertahap hingga tanggal 11 September 2021.
Petinggi Ankara mengklaim bahwa Turki dan AS telah membahas langkah-langkah urgen dalam pelaksanaan tugas ini. Dan Washington menyampaikan persetujuannya akan pembayaran sebagian upaya aplikasi.
Nama petinggi Ankara tersebut tidak dicantumkan, kepada Reuters dia menjelaskan, “Setelah Amerika memutuskan untuk keluar dari Afganistan, Turki mengajukan sebuah ajuan untuk menjaga keamanan bandara Kabul. Karena tawaran inilah, terjalin pertemuan petinggi Ankara-Washington.”
Baca Juga : Kandidat Presiden Iran Mulai Debat ke-2 di TV
Hari Senin (7/6), Hulusi Akar, Menteri Pertahanan Turki, mengeluarkan sebuah pernyataan pendek mengenai kebijakan Ankara terkait Afghanistan dan kontinuitas militer Turki di Kabul pasca penarikan mundur tentara AS.
“Kami (Turki) bergantung pada situasi Afghanistan untuk menetap di negeri ini. Syarat kami apa? Dukungan politik, keuangan dan logistik (dari pemerintah Turki untuk terus aktif di Afghanistan). Jika syarat ini terus didukung, maka kami bisa tetap di bandara internasional Hamid Karzai.”
Salah satu petinggi AS, yang tidak ingin namanya disebutkan, menjelaskan kepada Reuters bahwa Amerika menyambut tawaran Turki. “Namun untuk mengemban tugas ini, Ankara minta lebih dari Washington.”
Curiga petinggi Gedung Putih dengan kebijakan Turki, seperti pembelian sistem pertahanan S-400 dan lainnya, memang masih menyelimuti. Tapi petinggi tersebut menegaskan bahwa jalan keluar akan segera ditemukan.
Baca Juga : 59 Juta Warga Iran Penuhi Syarat untuk Memilih dalam Pemilu Presiden
Di akhir Reuters mengamati bahwa menjaga keamanan bandara Kabul bisa menjamin kehadiran diplomatik beberapa negara di Afganistan. Dalam masalah ini, baru saja Dubes Australia ditarik dari Afganistan karena kekhawatiran keamanan.
Dilaporkan bahwa militer Turki di Afganistan berjumlah 500 personil di bawah perintah NATO. Mereka bertugas melatih pasukan keamanan Afganistan.