Warga Bahrain Berunjuk Rasa Kecam Kunjungan Menteri Militer Israel

Warga Bahrain Berunjuk Rasa Kecam Kunjungan Menteri Militer Israel

Manama, Purna Warta Orang-orang di Bahrain telah mengadakan unjuk rasa untuk mengutuk pejabat Bahrain karena menerima kunjungan menteri urusan militer Israel Benny Gantz, yang tiba di ibu kota Manama dalam kunjungan mendadak.

Pada hari Jumat, sejumlah warga Bahrain turun ke jalan di berbagai bagian negara itu, termasuk Manama, untuk mengecam kunjungan Gantz ke Bahrain dan normalisasi hubungan rezim Al Khalifah dengan Israel.

Baca Juga : Pengadilan Denmark Nyatakan 3 Orang Iran Bersalah Karena Jadi Mata-Mata untuk Arab Saudi

Para pengunjuk rasa juga berjalan di atas bendera rezim pendudukan dan menyoroti komitmen mereka untuk melawan rezim Tel Aviv dan mendukung perlawanan terhadap musuh Zionis.

Mereka juga membawa spanduk dan tanda bertuliskan “Ganyang AS, Hancurkan Israel.”

Gantz mendarat di Bahrain pada Rabu. Dia adalah menteri urusan militer Israel pertama yang secara resmi mengunjungi negara Teluk Persia, dan didampingi oleh beberapa pejabat tinggi militer dan keamanan, termasuk kepala angkatan laut Israel Laksamana David Saar Salama. Kedua belah pihak menandatangani pakta keamanan.

Pada hari Kamis, Masyarakat Islam Nasional al-Wefaq Bahrain mengecam pakta keamanan Bahrain-Israel sebagai tidak memiliki legitimasi, memperingatkan itu akan membuka jalan bagi “kerjasama intelijen dan pelatihan militer” antara rezim pendudukan dan Manama.

Baca Juga : Pasukan Israel Serang Pengunjuk Rasa di Tepi Barat, 42 Orang Terkena Peluru

Rezim yang berkuasa di Bahrain menolak untuk memberi tahu negara itu sebelumnya tentang “kunjungan menteri perang Israel” untuk mencegah kebencian dan protes yang akan ditimbulkannya, kata pernyataan itu.

Bahrain adalah salah satu negara kawasan yang menormalkan hubungannya dengan rezim Israel melalui apa yang disebut “Kesepakatan Abraham” yang dimediasi Washington pada Agustus 2020.

Pada 30 September tahun lalu, menteri luar negeri Israel Yair Lapid tiba di bandara Manama untuk menjadi pejabat tertinggi rezim yang mengunjungi negara Teluk Persia itu sejak kedua pihak menormalkan hubungan mereka.

Demonstrasi di Bahrain telah diadakan secara teratur sejak pemberontakan rakyat dimulai pada pertengahan Februari 2011.

Baca Juga : Erdogan: Barat Terus Memperburuk Krisis Ukraina

Para peserta menuntut agar rezim Al Khalifah melepaskan kekuasaan dan membentuk sistem yang adil yang mewakili semua warga Bahrain.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *