Tehran, Purna Warta – Wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Ali Sadavi mengatakan, “Proses pengejaran IRGC untuk melakukan balas dendam terus berlanjut sampai rakyat Iran puas, seakan akan seperti hari-hari pertama dimana mereka melihat syahid jenderal Soleimani hidup.”
Ali Fadavi mengatakan Kamis malam (30/12) ketika menziarahi Taman Bunga Syahid Kerman: “Satu bulan lagi, empat puluh tiga tahun kemenangan Revolusi Islam akan dirayakan oleh seluruh bangsa Iran. Pada 22 Bahman (11 Februari 2022), seluruh bangsa paham bahwa umat Islam banyak melakukan pengorbanan dan kesyahidan dalam memperjuangkan Revolusi Islam yang merupakan hasil dari kemenangan Front Revolusi Islam dan kekalahan permanen dari makar palsu Setan Besar.”
Baca Juga : Desakan Al-Mohandes Untuk Selalu Bersama Syahid Soleimani pada Malam Kesyahidan
Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menambahkan: “Para syuhada negara dan Kerman, Haj Qasim, para syuhada pertahanan suci dan para pembela haram Imam Suci as dan syuhada lainnya telah memberikan pelajaran bagi kita bahwa budaya jihad dan kesyahidan adalah sebuah budaya yang dimiliki oleh Islam dan para Imam Maksum as yang diperuntukkan untuk warga kami.”
Ali Fadavi menambahkan: “Hal terpenting yang dimiliki semua orang di dunia adalah jiwa mereka. Ketika suatu bangsa telah mencapai kedewasaan, makrifat dan wawasannya maka untuk tujuan luhur agama dan nilai-nilai Islam, jika perlu mereka korbankan jiwa raga mereka, dari sinilah tidak ada lagi yang bisa menjajah atas bangsa tersebut.”
Fadavi berkata: “Ada lebih dari 200.000 syahid di negara kita, dan mereka akan selalu hidup, bahkan mereka lebih hidup daripada kita semua. Kehidupan para syuhada ini memiliki efek eksistensial dan situasional pada masyarakat. Insya Allah, di banyak kasus, bangsa kita telah banyak melewati rasa dan manis dan pahit. Mereka akan merasakan manisnya kemenangan, jika mereka konsisten di jalan para syuhada.”
Baca Juga : Dubes Iran di Baghdad: Pelaku Terlibat Pembunuhan Komandan Soleimani Akan Diadili
Wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam menegaskan: “Membunuh Presiden Amerika Serikat sebagai imbalan kesyahidan Haj Qasim, atau membunuh ribuan presiden Amerika dan ribuan orang-orang jahat tidak akan sebanding dengan kesyahidan pejuang rabbani ini.”
Dia menunjukkan: “IRGC akan melanjutkan proses mengejar balas dendam dengan tegas dan mengikuti prosedur serta metode yang berbeda sampai rakyat Iran puas, seakan akan seperti hari-hari pertama dimana mereka melihat syahid jenderal Soleimani hidup.”