Beirut, Purna Warta – Seorang ulama Sunni terkemuka di Lebanon menekankan bahwa Hizbullah dapat menyambut harapan Lebanon dengan bantuan Iran pada saat pemerintah dan banyak kekuatan politik Lebanon tidak dapat menemukan solusi untuk krisis bahan bakar Lebanon.
Imam Masjid Al-Ghofran di Sidon, Lebanon selatan menekankan bahwa kapal bahan bakar Iran adalah inisiatif Hizbullah untuk mengurangi krisis bahan bakar negara dalam situasi di mana pemerintah dan banyak kekuatan politik tidak dapat menemukan solusi apa pun yang ditawarkan untuk krisis ini.
Menurut Al-Ahd, ulama Sunni Lebanon itu menekankan: “Hanya Hizbullah yang mengambil inisiatif cepat untuk menghubungi pihak Iran dan menyediakan kapal bahan bakar yang berlayar ke Lebanon; Sayangnya, beberapa politisi Lebanon melancarkan serangan dan menanyai mereka sebelum kapal bahan bakar mencapai Lebanon.
Sheikh Al-Ailani menambahkan: “Tetapi kami memberi tahu semua orang yang skeptis tentang masalah ini bahwa kapal bahan bakar Iran tidak ada hubungannya dengan konflik antara Iran dan Amerika Serikat, tetapi untuk kepentingan bangsa Lebanon.”
Imam Sidon juga mengatakan: “Bantuan keuangan Hizbullah dalam mendistribusikan jutaan lira di antara keluarga para syuhada dan yang terluka dalam ledakan tanker bahan bakar baru-baru ini di kota Al-Talil Akar adalah bukti terbaik dari perhatian Hizbullah kepada rakyat Lebanon yang terdiri dari semua agama dan aliran mazhab.”
Dalam pidatonya di hari Ashura, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrullah mengumumkan impor minyak dari Iran ke Lebanon.
Kapal yang membawa bahan bakar dari Republik Islam Iran baru saja tiba di Suriah dan kargo ini akan dipindahkan ke Lebanon.
Krisis bahan bakar Lebanon menyebar ketika Amerika Serikat menekan Beirut untuk mencegah pengiriman bahan bakar apa pun ke rakyat Lebanon, tetapi Teheran mengirim bahan bakar ke Lebanon tanpa mengindahkan ancaman AS.