Ulama Sunni Iran : Membakar Properti Milik Orang Bukanlah Demokrasi

Iran suni

Tehran, Purna Warta Berbicara kepada jamaah, Mamousta Fayeq-Rostami, ulama, sunni Iran pemimpin shalat Jumat di kota Kurdi Sanandaj, mengatakan Islam menentang segala bentuk pertumpahan darah, dan pembunuhan serta tindakan sabotase yang terlihat selama kerusuhan nasional dam tidak dapat diterima menurut ajaran agama ilahi.

Baca Juga : Sayyid Ali Khamenei: Kemajuan dan Kemakmuran Iran Tak Tertahankan Bagi Kekuatan Arogan

“Demokrasi dan kebebasan adalah prinsip penting dalam Islam, tetapi interpretasi kebebasan dan demokrasi bukanlah anarki,” katanya. “Membakar harta rakyat bukanlah demokrasi, tetapi tindakan ini bertentangan dengan agama dan bertentangan dengan demokrasi.”

Kerusuhan yang didukung asing telah melanda berbagai provinsi Iran sejak wanita Kurdi berusia 22 tahun Mahsa Amini meninggal di rumah sakit pada 16 September, tiga hari setelah dia pingsan di kantor polisi. Penyelidikan telah mengaitkan kematian Amini dengan kondisi medisnya, daripada dugaan pemukulan oleh pasukan polisi.

Kerusuhan kekerasan, sementara itu, telah merenggut nyawa puluhan orang dan pasukan keamanan, sementara juga memungkinkan serangan teroris di seluruh negeri. Dalam dua bulan terakhir, para teroris membakar properti publik dan menyiksa sejumlah anggota Basij dan aparat keamanan hingga tewas.

Ulama sunni Iran tersebut juga mengatakan kepada para jamaah bahwa musuh menggunakan kapasitas medianya untuk membuat rakyat dan pemerintah Iran saling melawan untuk mengamankan kepentingannya sendiri.

Baca Juga : Pasukan Keamanan Bongkar Tim Teror di Barat Laut Iran

Dia mengingat perjuangan heroik rakyat Kurdi melawan rezim penyerbu Saddam Hussein selama perang Iran-Irak pada 1980-an, dengan mengatakan, “10.000 orang dibantai di Kurdistan karena pemboman kimia musuh kita, tetapi tidak ada pembela hak asasi manusia pada saat itu yang bersuara.”

Dia berpendapat bahwa tidak ada yang menyangkal bahwa ada masalah di negara ini, tetapi masalah membutuhkan persatuan dan perjuangan untuk diatasi, daripada pertumpahan darah dan perusakan properti publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *