Tel Aviv, Purna Warta – Dilansir dari The Jerusalem Post, pemerintahan koalisi Naftali Bennett dan Yair Lapid sedang berupaya mengubah kebijakan Israel terkait bantuan dana tahunan Qatar ke Gaza. Tidak seperti pendahulunya, Bennett-Lapid akan menghentikan aliran bantuan tersebut.
Meski begitu, bantuan tersebut tidak akan sepenuhnya dihentikan. Melainkan alih-alih menyalurkannya langsung ke Gaza, pemerintahan Bennett-Lapid akan mentransfer dana tersebut ke PBB untuk kemudian dilakukan pengecekan serta pengawasan. Terutama terkait kemana saja dana tersebut akan disalurkan.
Pemerintahan Netanyahu menuai banyak kritik soal aliran dana internasional ke Gaza. Hal ini dikarenakan aliran dana tersebut juga akan sampai ke Hamas yang notabene adalah musuh utama rezim Zionis. Blok oposisi Netanyahu merupakan pihak yang paling vokal mengkritisi kebijakan ini.
Baca juga: Qatar: Sebelum Masalah Palestina Selesai, Takkan Ada Normalisasi
Dengan naiknya pembesar-pembesar oposisi di puncak pemerintahan Israel, begitu juga Avigdor Lieberman sebagai Menteri Keuangan, pengubahan kebijakan transfer bantuan internasional ke Gaza menjadi fokus utama pemerintah. Kebijakan baru ini berupaya agar memastikan masuknya dana internasional ke Gaza tidak sampai ke tangan Hamas walau sepeserpun.
Qatar merupakan negara Arab yang konsisten memberikan bantuan dana kepada masyarakat Gaza. Sejak tahun 2014, Qatar rutin memasukkan bantuan ke Gaza atas izin Israel setiap tahun.
Tercatat, antara tahun 2014 hingga 2019 Qatar telah menggelontorkan dana sebesar 1 milyar dolar untuk biaya rekonstruksi dan bantuan langsung tunai untuk warga miskin Gaza.
Sejak awal tahun 2021, pemerintah Qatar menaikkan jumlah bantuan untuk Gaza dari sebelumnya 240 juta dolar (tahun 2020) menjadi 360 juta dolar pertahun. Hal ini disampaikan langsung oleh utusan Qatar Mohammad Al-Emadi di Gaza.
Baca Juga : Legenda Madrid dan Barcelona Akan Gelar El Clasico di Tel Aviv
Terbaru, Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa Qatar secara terpisah telah memberikan dana bantuan rekonstruksi sebesar 500 juta dolar pada akhir Mei 2021.