Turki Serang Markas Gabungan Tentara Suriah dan Milisi Kurdi

Turki Serang Markas Gabungan Tentara Suriah dan Milisi Kurdi

Damaskus, Purna Warta Menurut sumber oposisi, sebuah pesawat tak berawak tentara Turki telah menargetkan markas gabungan tentara Suriah dan milisi Kurdi di utara negara ini.

Sumber oposisi Suriah melaporkan pada hari Senin (18/7) serangan pesawat tak berawak Turki di markas bersama tentara Suriah dan milisi Kurdi di kota Tal Rifat di utara provinsi Aleppo.

Baca Juga : Saudi: Tidak Ada yang Namanya NATO Arab

Menurut situs Efrin News 24 (yang berafiliasi dengan milisi Kurdi), serangan di pusat Tal Rifat dan di daerah Al-Shahba ini tidak mengakibatkan korban manusia dan hanya menyebabkan kerusakan material. Sumber resmi pemerintah Suriah belum bereaksi terhadap berita ini.

Peristiwa ini terjadi saat kerjasama militer antara tentara Suriah dan milisi Kurdi telah meningkat dalam seminggu terakhir, dan dua hari lalu telah dipublikasikan berita tentang pengiriman 300 tentara Suriah beserta enam tank dan satu helikopter ke kota Manbij.

Di sisi lain, kantor berita resmi Suriah (SANA) melaporkan pada hari Senin (18/7) bahwa Unit tentara negara ini telah memperkuat posisi mereka di dua kota Ain Issa di utara provinsi Raqqa dan Ayn al-Arab (Kobani) di utara provinsi Aleppo, keduanya menghadap ke perbatasan Turki.

Laporan SANA menyatakan bahwa tindakan ini diambil dalam rangka memperkuat keamanan dan stabilitas di seluruh wilayah geografis Suriah.

Baca Juga : Pernyataan Bersama Iran-Rusia dan Turki di Tehran

Pada 7 Juli, sumber resmi Suriah melaporkan bahwa Damaskus dan milisi Kurdi yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF), dengan mediasi Rusia, berada di ambang pembentukan ruang operasi bersama terhadap kemungkinan serangan Turki.

Dalam hal ini, Mazloum Abdi, komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), meminta Iran dan Rusia untuk mencegah serangan baru Turki di utara dan timur laut Suriah dalam sebuah wawancara dengan AFP pada hari Sabtu lalu.

Menurut Mazloum Abdi, koalisi internasional yang dipimpin oleh AS telah mengambil posisi lemah dan posisi ini tidak cukup untuk mengakhiri ancaman (Turki untuk melakukan serangan baru).

Mazloum Abdi, komandan milisi Pasukan Demokratik Suriah, juga mengklaim bahwa setelah negosiasi mereka dengan Rusia, kelompok milisi mengizinkan pasukan tentara Suriah untuk membawa lebih banyak tentara ke daerah-daerah seperti Kobani dan Manbij di Suriah utara.

Baca Juga : Sana’a: Kami Tidak akan Biarkan Laut Merah menjadi Danau Israel

Permintaan komandan milisi Pasukan Demokratik Suriah ke Iran dan Rusia untuk mencegah serangan baru Turki telah diajukan dalam situasi yang mana dia sebelumnya mengatakan telah bertemu dan berdiskusi dengan pejabat koalisi Amerika, Rusia dan pemerintah Suriah mengenai ancaman Turki untuk memulai operasi baru di utara dan timur laut Suriah.

Situs berita EnabBaladi juga menulis dalam laporan hari Senin (18/7) bahwa tentara Turki terus mengirim pasukan tambahan militernya ke utara Aleppo dalam rangka persiapan tentara Turki dan kelompok Tentara Bebas untuk memulai operasi militer melawan Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Ketegangan di Suriah utara dan kemungkinan dimulainya operasi militer Turki, terjadi disaat hari Selasa ini (19/7) Teheran akan menjamu Presiden Turki Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, dan para pemimpin Iran, Rusia dan Turki dijadwalkan akan membahas solusi krisis Suriah dalam pertemuan tripartit.

Terkait hal itu, Dimitri Peskov, juru bicara Istana Kepresidenan Rusia, hari ini mengatakan bahwa proses penyelesaian krisis Suriah menjadi dasar kunjungan Putin ke Teheran dalam rangka perundingan tripartit (Iran, Turki, Rusia).

Baca Juga : Iran & Irak Menandatangani Kontrak Listrik Jangka Panjang Pertama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *