Turki Putus Aliran Air Minum 1 Juta Warga Suriah Selama 11 Hari Berturut-turut

Turki Putus Aliran Air Minum 1 Juta Warga Suriah Selama 11 Hari Berturut-turut

Damaskus, Purna Warta Pasukan Turki dan elemen bersenjata yang berafiliasi dengan mereka telah memutus aliran air ke sekitar satu juta warga provinsi Al-Hasakah di Suriah utara selama 11 hari berturut-turut dengan menghentikan pengoperasian stasiun Aluk dan menargetkan jaringan listrik yang memasoknya.

Baca Juga : Demonstrasi Drone Ansarullah di atas Provinsi Socotra

Dalam hal ini, Mahmoud al-Aklah kepala organisasi air minum Al-Hasakah, mengatakan kepada reporter SANA bahwa pemutusan air di kota Al-Hasakah adalah hasil dari kontrol lanjutan dari operasi stasiun Aluk oleh pasukan Turki dan tentara bayarannya di pinggiran kota Ras Al-Ain dan serangan terhadap jaringan listrik yang memasuk listrik ke stasiun itu, berlanjut selama 11 hari berturut-turut.

Dia menambahkan: Selain menghalangi masuknya bengkel-bengkel pemeliharaan lembaga untuk memelihara sumur dan peralatannya, hal ini menyebabkan pekerjaannya terhenti.

Lebih lanjut Aklah mengatakan: Bekerja sama dengan beberapa organisasi, lembaga ini terus memasok air minum dengan mengisi tangki yang tersebar di jalan-jalan dan taman umum.

Tindakan Turki dalam memutus aliran air untuk rakyat Suriah utara terjadi di saat Kementerian Luar Negeri Suriah menyebutnya sebagai “kejahatan perang” dan telah berulang kali mengirimkan surat ke PBB yang menyatakan bahwa “tindakan Turki dalam memutus aliran air ke lebih dari satu juta warganya di provinsi Al-Hasakah adalah kejahatan. Dan ini adalah perang yang menambah kejahatan pendudukan dan agresi negara ini (terhadap Suriah).”

Baca Juga : Serangan di Bandara Shayrat di Suriah Tengah

Dalam surat-surat ini, Kementerian Luar Negeri Suriah meminta Dewan Keamanan dan PBB untuk mewajibkan Turki untuk menjalankan kembali stasiun pompa air “Aluk” dan meminta Dewan Keamanan dan PBB untuk menghadapi tindakan Ankara yang tidak manusiawi yang bertujuan untuk menekan warga sipil dan membahayakan nyawa mereka.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *