Tindakan Destruktif AS dalam Proses Negosiasi Gencatan Senjata Yaman

Tindakan Destruktif AS dalam Proses Negosiasi Gencatan Senjata Yaman

Sana’a, Purna Warta Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman menekankan bahwa negosiasi tentang gencatan senjata di negara ini telah mencapai titik yang baik, tetapi utusan Amerika menjadikannya gagal dengan mengunjungi kawasan.

Mehdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, menekankan pada Senin malam (7/11) bahwa situasi gencatan senjata di negara ini seperti bom waktu.

Baca Juga : Ketika Bin Salman Ancam Iran dengan Perang Dalam Negeri

Kantor berita resmi Yaman (Saba) melaporkan, mengutip al-Mashat: Kami tidak dalam keadaan gencatan senjata, dan tidak pula dalam keadaan perang. Keadaan tidak damai atau tidak perang adalah hasil dari perkembangan terakhir dan bahwa beberapa partai koalisi agresor telah sampai pada kesimpulan bahwa mereka telah gagal.

Dengan menyatakan bahwa ada beberapa negara di koalisi Saudi-Emirat yang perlu meninjau perilaku mereka, dia mengatakan: Kami mendukung negara-negara ini. Namun, peran Amerika dalam isu gencatan senjata itu jahat dan berbahaya. Negara ini tidak ingin gencatan senjata diperpanjang.

Pejabat Yaman ini menjelaskan: Beberapa negara agresor mendapat keuntungan dari agresi ini dan sebagai hasilnya berusaha untuk meledakkan situasi politik dan militer. Negosiasi tentang gencatan senjata telah mencapai tingkat kesepakatan yang baik, tetapi utusan Amerika melakukan perjalanan ke kawasan dan menyebabkan upaya ini menjadi gagal.

Al-Mashat menekankan bahwa utusan Amerika itu berusaha menampilkan dirinya sebagai merpati perdamaian di media-media, tetapi gerakannya di kawasan menunjukkan bahwa ia adalah burung hantu yang tidak menyenangkan.

Gencatan senjata dua bulan di Yaman berakhir dengan mediasi utusan khusus PBB untuk negara itu, setelah dua perpanjangan hingga 2 Oktober. Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, memperingatkan semua perusahaan minyak di UEA dan Arab Saudi untuk segera meninggalkan negara-negara ini dalam sebuah pesan di Twitter.

Baca Juga : Lagi, Amerika Selundupkan 43 Truk Tanker Bermuatan Minyak dari Suriah

Dia menambahkan bahwa peringatan ini akan tetap ada selama negara-negara agresor Amerika-Saudi-Emirat tidak mematuhi gencatan senjata yang mana tidak memberikan hak kepada bangsa Yaman untuk mengelola kekayaan minyaknya untuk membayar gaji para pegawai pemerintah Yaman.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *