Damaskus, Purna Warta – Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah mengatakan teroris di Idlib tidak akan mengizinkan warga sipil memasuki daerah yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah.
Vyacheslav Setnik, kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, mengatakan bahwa elemen teroris ekstremis mencegah pangkalan baru beroperasi di provinsi Idlib di barat laut Suriah.
Kantor berita Sputnik melaporkan dengan mengutip dari Setnik bahwa teroris tidak mengizinkan warga sipil meninggalkan zona demiliterisasi, mereka menggunakan cara ancaman dan penangkapan terhadap warga sipil bagi yang tidak mengikuti perintah mereka.
Dia menambahkan bahwa teroris tidak mengizinkan penduduk lokal meninggalkan wilayah kekuasaan mereka dan pindah ke daerah yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah.
Penyeberangan Saraqeb, Miznaz dan Abu Azidin dibuka kemarin untuk mengevakuasi penduduk lokal dari berbagai daerah yang diduduki teroris di Idlib.
Komandan Turki mencatat bahwa Angkatan Bersenjata Turki tidak dapat menjamin kesehatan para pengungsi di penyeberangan ini, dan hal ini memperburuk situasi warga sipil.
Kondisi seperti ini membuat situasi warga Suriah di daerah-daerah tersebut semakin buruk, katanya; karena warga Suriah tersebut yang menghadapi kekurangan kesehatan, medis, dan ekonomi akibat sanksi AS.
Komandan Turki meminta pasukannya di barat laut Suriah untuk mematuhi komitmen mereka dan memastikan kesehatan warga sipil yang berniat meninggalkan daerah tersebut.