Damaskus, Purna Warta – Pada saat yang sama ketika Turki mengancam akan menyerang utara Suriah, tentara Suriah membangun tiga markas militer di Raqqah, sebuah wilayah d utara negara ini.
Sebuah sumber lapangan mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa tentara Suriah membangun tiga pangkalan militer baru di sekitar desa Altrauziya yang terletak di utara provinsi Raqqah (Suriah utara). Markas besar ini berada di dekat jalan internasional yang dikenal sebagai M-4.
Baca Juga : Reaksi Ansarullah Yaman atas Kehadiran Jurnalis Zionis Israel di Mekah
Menurut sumber tersebut, tentara Suriah juga sedang membangun tanggul dan kamar prefabrikasi sehingga dapat fokus pada bagian jalan yang menghubungkan provinsi al-Hasakah dan Raqqah.
Sumber ini menyatakan bahwa milisi Kurdi yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah dan pasukan Rusia hadir bersama tentara Suriah, dan mengatakan: Tentara Suriah telah mengirim peralatan militer baru di dekat posisi tentara Turki dan elemen-elemen afiliasinya di barat Tal Abyad, yang terletak di utara al-Hasakah.
Sumber-sumber lokal di Suriah utara melaporkan pada pertengahan Juli lalu bahwa setelah kesepakatan dengan pemerintah Rusia dan pasukan Demokratik, 300 tentara Suriah ditempatkan di kota Manbij, yang terletak di utara provinsi Aleppo.
Mazloum Abdi, komandan pasukan Demokratik sebelumnya juga telah meminta Iran dan Rusia untuk mencegah serangan baru Turki di utara dan timur laut Suriah.
Menurut Mazloum Abdi, koalisi internasional yang dipimpin oleh AS telah mengambil posisi lemah dan posisi ini tidak cukup untuk mengakhiri ancaman Turki untuk melakukan serangan baru.
Baca Juga : AS Umumkan $270 Juta Bantuan Militer Ke Ukraina Setelah Rusia Hancurkan HIMARS
Dia juga mengklaim bahwa setelah negosiasi mereka dengan Rusia, kelompok militan ini mengizinkan pasukan tentara Suriah untuk membawa lebih banyak tentara ke daerah-daerah seperti Kobani dan Manbij di Suriah utara.
Dalam beberapa tahun terakhir, selama serangan Turki, para militan ini telah mencapai pangkuan Damaskus dan menunjukkan keinginan untuk bersekutu dengan tentara Suriah. Selama operasi militer Turki pada tahun 2019, yang dikenal sebagai Mata Air Perdamaian, ketika Amerika meninggalkan Kurdi sendirian, mereka meminta tentara Suriah untuk memasuki kota Manbij dan Kobani.
Permintaan Mazloum Abdi, komandan milisi Pasukan Demokratik Suriah, ini diutarakan, sementara kelompok ini dianggap sebagai infanteri koalisi Amerika di timur laut Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengumumkan dalam pertemuan dengan anggota partai Keadilan dan Pembangunan bahwa pasukan Turki akan membersihkan Manbij dan Tel Rifat Suriah dari apa yang disebutnya teroris. Dia juga menyebutkan bahwa operasi Turki secara bertahap akan berlanjut di wilayah lain di Suriah.
Baca Juga : Dua Konvoi Peralatan Jaringan Listrik Tiba di Aleppo
Erdogan sebelumnya mengumumkan bahwa Ankara akan melanjutkan upayanya untuk membangun apa yang disebutnya zona aman sedalam 30 kilometer di sepanjang perbatasan selatan dengan Suriah.