Tembaki Jurnalis, Palestina Kecam Kebrutalan Israel

Tembaki Jurnalis, Palestina Kecam Kebrutalan Israel

Ramalah, Purna Warta – Kementerian Informasi Palestina menyebut penembakan Israel terhadap para jurnalis di Jenin sebagai upaya untuk menyembunyikan kebenaran. Pernyataan tersebut dirilis pada Senin (3/7). Para jurnalis tersebut beradad di lokasi untuk meliput serangan Israel ke Jenin.

Militer Israel mengepung kru media lebih dari dua jam di sebuah rumah di kawasan kamp pengungsian Jenin. Lalu mereka menembaki para jurnalis tersebut serta menyita bahkan membanting kamera dan transmitter mereka. “(Tindakan) itu merupakan bagian dari kebijakan Israel untuk menyembunyikan kejahatan mereka,” terang pernyataan tersebut.

Baca Juga : Raisi di SCO: Hilangkan Kunci Dolar Untuk Bentuk Sistem Internasional Yang Adil

Lembaga perlindungan jurnalis Reporters Without Borders (RSF) menyerukan Israel untuk menghentikan serangan tersistem yang selalu dilancarkan terhadap jurnalis Palestina. Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat Israel telah melakukan penembakan terhadap 11 jurnalis di wilayah Tepi Barat.

Tahun lalu, jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh tewas ditembak sniper Israel pada 11 Mei 2022. Meski begitu, tidak ada proses pengadilan atau apapun terhadap pelaku penembakant tersebut.

Pada Senin (3/7) Israel menyerang Jenin dengan serangan udara dan darat. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 10 orang Palestina termasuk 3 anak-anak terbunuh dalam penyerangan tersebut. Penembakan yang konstan membuat ambulans kesulitan untuk mengevakuasi korban luka di lokasi serangan.

Baca Juga : Pelanggaran Berulang Amerika terhadap Perjanjian Keselamatan Penerbangan

Wakil Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub mengatakan militer Israel tak hanya menargetkan warga, tapi juga infrastruktur kamp pengungsian. “Mereka (pasukan Israel) memutuskan listrik, saluran telekomunikasi dan air,” ujar al-Rub. Otoritas Palestina lebih lanjut menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.

Duta Palestina di Liga Arab menyerukan rapat darurat pada Selasa (4/7). Pertemuan yang diusulkan oleh Otoritas Palestina itu akan membahas “tindakan yang efektif di level komunitas Arab dan internasional untuk menghentikan agresi Israel ini, membuat pelakunya bertanggung jawab atas tindakannya serta melindungi (Jenin).”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *