Tehran dan Seoul Sudah Berbicara Soal Pengembalian Uang Iran yang Besarnya Rp 100 Triliun

Aset Dibekukan Korea Selatan, Iran Ambil Jalur Hukum

Tehran, Purna Warta – Korea Selatan dan Iran telah membicarakan pembebasan aset-aset Iran yang dibekukan di bank-bank Seoul menyusul pembicaraan antara wakil menteri luar negeri Iran dan Korea Selatan di Austria beberapa waktu lalu.

Sejumlah sumber mengatakan kepada Kantor Berita Yonhap bahwa pejabat Seoul dan Teheran berencana mengadakan rapat kerja bulan depan untuk membahas aset-aset yang dibekukan Iran di bank-bank Korea Selatan.

Baca Juga : Yaman Tanggapi Klaim UEA

“Korea Selatan dan Iran berencana mengadakan konsultasi tingkat kerja di Seoul bulan depan untuk menemukan cara menyelesaikan perselisihan selama bertahun-tahun atas aset-aset yang dibekukan Teheran. Periksa di bawah sanksi AS,” kata Yonhap seperti dikutip oleh sumber yang tidak disebutkan namanya.

Menurut laporan itu, pejabat Seoul mengatakan kelompok kerja yang diusulkan akan melihat rincian kemungkinan transfer uang setelah sanksi terhadap Iran dicabut, dan untuk membahas aspek lain jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.

“Kelompok kerja ini diharapkan untuk fokus terutama pada rincian tentang bagaimana aset Iran akan dilunasi jika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi,” kata sumber itu kepada Yonhap. “Mereka mungkin juga membahas kemungkinan melanjutkan impor minyak dari Iran setelah pencabutan sanksi.”

Untuk diketahui hutang Korea Selatan kepada Iran sebagai imbalan pembelian gas kondensat di dua bank negara ini, senilai total tujuh miliar dolar (atau setara 100,6 triliun Rupiah,) yang belum dibayar sejak September 2018 dengan dalih sanksi AS.

Baca Juga : Hamas Puji Petenis Remaja Kuwait Yang Tolak Bertanding dengan Perwakilan Israel

Di sela-sela pembicaraan di Wina beberapa pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jang Kun melakukan perjalanan ke Austria untuk bertemu dengan Ali Bagheri, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran.

Dalam pertemuan yang digelar atas permintaan pihak Korea dan bertempat di kantor Republik Islam Iran di Wina itu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan, merujuk pada pentingnya hubungan Seoul-Teheran, memberikan kejelasan soal pemblokiran uang-uang Iran di bank-bank Korea Selatan. Seoul berjanji akan mencoba untuk membayar seluruh hutangnya kepada Iran.

Ali Bagheri, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, menekankan bahwa terlepas dari hasil pembicaraan di Wina, pemerintah Korea Selatan berkewajiban untuk melepaskan dana yang diblokir Iran dan bahwa sanksi sepihak AS tidak dapat membenarkan non-pembayaran utang kepada Iran.

Disebutkan juga bahwa penolakan Korea Selatan yang ilegal dan tidak dapat dibenarkan untuk membayar utangnya kepada Iran akan menjadi titik gelap dalam sejarah hubungan kedua negara, dan bahwa Seoul harus bertindak sesegera mungkin untuk melepaskan sumber daya Iran.

Baca Juga : Tel Aviv Menentang Rencana Penjualan Iron Dome ke UEA

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *