Teheran, Purna Warta – Menteri Kesehatan Iran, Bahram Einollahi, dalam pertemuan dengan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Teheran, Saif Mohamed Obaid Jasem Al Zaabi, mengumumkan kesiapan untuk meningkatkan dan mengembangkan kerja sama bilateral di bidang kesehatan.
Kolaborasi antara sistem kesehatan kedua negara harus ditingkatkan dan diperluas di berbagai bidang, ISNA mengutip pernyataan Mohammad-Hossein Niknam, wakil menteri kesehatan untuk urusan internasional.
Baca Juga : Barat Tidak Berhak Menumpahkan Air Mata Buaya untuk Iran
Pernyataan tersebut disampaikannya di sela-sela pertemuan di Teheran pada 18 September. Berkat rumah sakit Iran yang terkenal dan lengkap di UEA yang menawarkan layanan medis tingkat tinggi, terdapat sejarah kerja sama yang baik antara kedua negara di bidang kesehatan, ujarnya.
Perkembangan kerja sama akademis dibahas sehubungan dengan fakta bahwa sejumlah besar pasien Emirat melakukan perjalanan ke Iran sebagai wisatawan medis, dan sejumlah mahasiswa Iran sedang belajar kedokteran di UEA.
Ia melanjutkan, “Pertemuan koordinasi lebih lanjut akan diadakan untuk menuju kerjasama terstruktur dalam produksi bersama obat-obatan, peralatan medis, penelitian dan kolaborasi antar universitas.”
Baca Juga : Ayatullah Khamanei: Potensi Besar Bangsa Tumbuh Subur pada Masa Pertahanan Suci
“Untuk mengambil langkah efektif guna meningkatkan kerja sama kedua negara, kedua belah pihak seharusnya membentuk kelompok kerja yang membuka jalan bagi penyusunan nota kesepahaman.”
Menteri Kesehatan Emirat akan mengunjungi Iran atas undangan mitranya dari Iran untuk membahas cara-cara memperluas kerja sama dan menandatangani nota kesepahaman di bidang kesehatan.
Koperasi medis
Pada tanggal 9 November 2022, Pir-Hossein Kolivand, ketua Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, dalam pertemuan dengan Abdul Rahman bin Mohammed Al Owais, Menteri Kesehatan di Uni Emirat Arab, membahas perkembangan kerja sama kesehatan bilateral.
Baca Juga : Raisi Bertemu dengan para Pemimpin Jepang, Irak, Tajikistan dan Pakistan di Newyork
“Iran telah mencapai kesuksesan besar di bidang farmasi dan pengobatan nano,” kata Kolivand dalam pertemuan tersebut.
“Produksi obat antikanker merupakan salah satu pencapaian sistem kesehatan Iran, yang telah digunakan di Rumah Sakit Iran di Dubai dan efektif dalam merawat pasien,” tambahnya.
Dia melanjutkan bahwa IRCS juga dapat menjadi pemasok obat-obatan dengan harga yang wajar di UEA karena kemampuannya di bidang produksi farmasi, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan UEA dan mengembangkan hubungan bersama.
Al Owais juga mengatakan bahwa tindakan Bulan Sabit Merah adalah contoh tugas kenabian, Iran adalah teman dan saudara kita, dan berdasarkan ini, kerja sama bilateral berkembang, menyambut baik kerja sama bilateral, dan menciptakan mekanisme baru. Saat ini, keberhasilan dalam berbagai hal tidak mungkin dicapai sendirian, oleh karena itu sinergi harus menjadi agenda, lanjutnya.
Baca Juga : Teheran dan Abu Dhabi siap Perluas Kerja Sama Kesehatan
Diplomasi kesehatan untuk memperdalam hubungan regional
Pada 1 Juli, Einollahi mengatakan diplomasi kesehatan merupakan salah satu bidang yang mampu memperdalam hubungan antar negara di kawasan.
Ada banyak kesamaan isu kerjasama di bidang kesehatan antar negara, katanya seraya menambahkan bahwa strategi pemerintah adalah memperkuat kebijakan luar negeri, terutama dengan negara tetangga, IRNA melaporkan.
Pencapaian, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan tidak mungkin dilakukan secara regional dan tidak terjadi di wilayah yang terisolasi, namun memerlukan kerja sama negara-negara, terutama negara tetangga, tegasnya.
Baca Juga : Kim Jong Un Selama Sepekan Berada di Rusia, Apa Saja yang Dilakukannya?
Pada bulan Oktober 2021, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Iran Jaffar Hussain mengatakan bahwa sistem kesehatan Iran dapat menjadi model bagi negara-negara lain di kawasan, terutama di bidang kesehatan dan penggunaan kekuatan yang berharga seperti penyedia layanan kesehatan.