Tel Aviv, Purna Warta – Salah satu anggota Parlemen Israel menganggap sukses konferensi di Negev sebagai sukses dalam upaya membentuk koalisi anti Iran.
Minggu, 27/3, malam waktu setempat dijadwalkan satu konferensi 4 negara Arab: Mesir, Emirat, Bahrain dan Maroko ditambah AS yang dipimpin oleh Yair Lapid, Menlu Israel, di Negev, Palestina Pendudukan.
Baca Juga : Gerak Qatar Mendukung Lebanon
Salah satu anggota Parlemen Knesset rezim Zionis mengatakan bahwa Israel memiliki target khusus dalam konferensi politik-sejarah ini.
Dalam wawancaranya dengan Maariv, Zvi Hauser menegaskan, “Ini merupakan satu kesempatan untuk membangun aliansi dengan para sekutu Israel untuk menghadapi gurita Iran. Houthi pada hari Jumat kemarin kembali menyerang fasilitas sipil di Arab Saudi dan dengan segala cara, mereka berupaya untuk menghancurkan stabilitas Timur Tengah. Konferensi harus menggunakan kesempatan ini agar Israel bisa mengontrol semua urusan untuk menuliskan seluruh kaki tangan Iran dalam buku teroris.”
Zvi Hauser menambahkan, “Ini merupakan langkah penting untuk memperlihatkan kebijakan Timur Tengah kepada Amerika dan melawan mereka agar IRGC Iran terus tertulis dalam buku teroris. Israel harus memberikan tekanan untuk mengkategorikan Ansharullah sebagai teroris.”
Baca Juga : 137 Organisasi HAM Serukan Diakhirinya Agresi dan Pencabutan Pengepungan
Anggota Knesset tersebut menganggap konferensi Negev sebagai sukses dalam membangun satu poros serta koalisi bersama dan menjelaskan, “Sebenarnya Amerika mengurangi perhatiaannya ke Timteng. Dan kami harus menunjukkan bahwa kekosongan ini akan diisi oleh satu aliansi Kawasan.”
Terkait hal ini, media Zionis melaporkan bahwa Faisal bin Farhan, Menlu Saudi, merencanakan penerbangan pada hari Minggu waktu setempat untuk berpartisipasi dalam konferensi yang dijamu Israel di padang sahara pendudukan, Negev.