New York, Purna Warta – Perwakilan permanen Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Basyar al-Jafari mengkritik Dewan Keamanan PBB karena ketidakpeduliannya terhadap permasalahan pendudukan Israel dan kejahatan perangnya di dunia Arab. Dia pun mengatakan bahwa kelanjutan pendudukan merupakan ancaman bagi keamanan regional dan perdamaian dunia.
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah dan Perwakilan Tetap Suriah untuk PBB menekankan bahwa berlanjutnya pendudukan rezim Zionis di wilayah negara-negara Arab telah mengancam stabilitas dan keamanan kawasan.
Dia pun menambahkan bahwa Lebih dari lima dekade telah berlalu, pendudukan Israel di tanah Arab masih terus berlangsung. Pendudukan ini adalah ancaman bagi stabilitas dan keamanan regional serta perdamaian dan keamanan internasional.
al-Jafari mengatakan dalam sebuah pernyataan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, hari Selasa (26/1), “Pendudukan Israel masih kuat hingga hari ini, dan hal ini adalah tanda yang jelas dari kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengakhiri pendudukan yang menjadi penyebab utama dari ketegangan dan konflik yang berkelanjutan di wilayah kami.”
Menurut Kantor Berita Suriah (SANA), pejabat Suriah itu pun menambahkan, “Selama lima puluh empat tahun, Dewan Keamanan PBB telah memperingatkan pejabat rezim pendudukan karena melakukan tindakan permusuhan di kawanan, melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, melakukan aksi teror secara sistematis dan tindakan represif terhadap warga negara.”
Dia melanjutkan, “Penduduk wilayah Arab yang diduduki sudah tidak berdaya untuk melawan, ditambah lagi adanya dukungan kuat yang diberikan kepada Israel oleh beberapa negara anggota Barat, termasuk Amerika Serikat.”
“Amerika Serikat telah melepaskan tugas dan tanggung jawabnya untuk menegakkan prinsip-prinsip Piagam PBB dan untuk menjaga perdamaian serta keamanan internasional,” tegasnya.
“Keanggotaan AS di Dewan Keamanan PBB hanyalah sebuah panggung untuk mendukung dan menjadi wakil tetap rezim pendudukan Israel, sebuah rezim yang terus melakukan kejahatan perang kemanusiaan serta pelanggaran hak asasi manusia,” tambahnya.
“Musuh Israel telah berkali-kali membom kota Suriah, Hama contohnya dalam agresi terbarunya, yang menewaskan satu keluarga, termasuk satu orang tua dan dua anak, dan melukai empat lainnya,” kata al-Jafari, merujuk pada peningkatan serangan Israel baru-baru ini di Suriah.
“Dalam waktu kurang dari satu tahun, Israel telah menyerang Suriah lebih dari lima puluh kali, menewaskan banyak warga sipil dan menghancurkan properti mereka, dan pada saat yang sama melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis di Suriah,” katanya.
Dia menambahkan, “Begitu juga kejahatan seperti pemukiman, diskriminasi rasial, penahanan sewenang-wenang terhadap penduduk, penyiksaan, pemindahan dan pencurian sumber daya alam Dataran Tinggi Golan. ”
Dia menekankan: “Stabilitas kawasan menunjukkan kredibilitas Perserikatan Bangsa – Bangsa, oleh sebab itu PBB memerlukan adopsi tambahan berupa tindakan real yang diperlukan untuk menerapkan resolusi internasional terkait dengan mengakhiri pendudukan Israel di tanah Arab, termasuk Golan Suriah, karena daerah tersebut adalah bagian dari kami.”
“Secara hukum dan adat kebiasaan internasional merebut kembali wilayah ini adalah hak kami dan kami akan berusaha untuk merebutnya kembali, hal ini adalah hak abadi yang tidak akan hilang seiring berjalannya waktu, “ujarnya.
Al-Jafari menekankan dukungan Suriah untuk hak rakyat Palestina atas penentuan nasib sendiri dan pembentukan negara Palestina merdeka di semua wilayah Palestina, termasuk di ibu kotanya Yerusalem, dan berkata: “Kesepakatan apapun yang tidak sesuai dengan resolusi PBB tidak dapat diterima dan Palestina harus diberikan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa – Bangsa. ”
Baca juga: Menghidupkan Poros Arab-Ibrani, Tujuan Silsilah Kunjungan PM Israel