Damaskus, Purna Warta – Hari Minggu (10/9), pemerintah Suriah mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden Dewan Keamanan, menekankan bahwa Amerika Serikat dan teroris bayarannya terus melanggar kedaulatan nasional Suriah dan menjarah sumber daya alam negara ini.
Baca Juga : Perjalanan 2 Pejabat Amerika ke Timur Suriah
Menurut kantor berita resmi Suriah SANA, Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan dalam surat ini bahwa pihak berwenang Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas pencurian ini dan bahwa pemerintah Washington harus membayar kompensasi atas kerusakan yang terjadi di Suriah.
Damaskus juga menuntut diakhirinya kehadiran ilegal pasukan pendudukan Amerika Serikat dan pengembalian wilayah pendudukan serta ladang minyak dan gas kepada pemerintah Suriah.
Melanjutkan surat ini, Kementerian Luar Negeri Suriah menuntut diakhirinya tindakan agresif dan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan ketentuan Piagam PBB oleh Amerika Serikat dan pasukan militernya, yang hadir secara ilegal di wilayah negara ini, terutama di timur laut dan di wilayah Al-Tanf yang terletak di tenggara Suriah.
Baca Juga : Permainan Amerika dengan Teroris Bayarannya di Suriah Timur
Kementerian ini mencatat: Amerika Serikat dan kaki tangannya, termasuk kelompok-kelompok teroris dan tentara bayarannya, terus melanggar kedaulatan nasional dan menjarah kekayaan dan sumber daya strategis Suriah, untuk mengintensifkan dampak tindakan yang dilakukan secara unilateral dan ilegal serta membuat rakyat Suriah tidak bisa menikmati kekayaan tanah air mereka dan menambah rasa sakit dan penderitaan mereka.
Kementerian tersebut melanjutkan: Nilai kerugian yang ditimbulkan pada sektor minyak dan sumber daya mineral Suriah akibat tindakan agresi, penjarahan dan sabotase yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat dan elemen-elemen terorisnya sejak tahun 2011 hingga akhir paruh pertama tahun 2023 telah mencapai 115,2 miliar dolar.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga melaporkan: Statistik dan perkiraan terkini mengenai kerusakan yang terjadi pada sektor perminyakan di Suriah menunjukkan bahwa nilai kerusakan langsung pada sektor ini telah mencapai 27,5 miliar dolar.
Baca Juga : Sana’a: Kami akan Mengalahkan Perang Gabungan Musuh
Dalam hal ini, kantor berita SANA hari Minggu mengumumkan bahwa pasukan pendudukan Amerika Serikat terus mencuri dan menyelundupkan sumber daya alam Suriah ke pangkalan mereka di Irak, dan dalam 24 jam terakhir, mereka mencuri sekitar 95 truk tanker minyak dari ladang di wilayah Al-Jazirah, Suriah.
Sumber lokal di pinggiran Al-Ya’rubiyah mengatakan kepada reporter SANA: Konvoi pasukan pendudukan Amerika Serikat, terdiri dari beberapa mobil dan 40 truk tanker yang membawa minyak Suriah curian, meninggalkan ladang Al-Jazirah dan melintasi penyeberangan ilegal Al-Mahmudiyah menuju Irak.
Sumber-sumber ini juga mengumumkan: Beberapa jam yang lalu, pasukan pendudukan Amerika Serikat mengangkut konvoi 55 truk tanker yang membawa minyak curian Suriah ke wilayah Irak melalui penyeberangan ilegal Al-Mahmudiyah.
Baca Juga : Pejabat Rusia: Para Teroris Menembaki Posisi Tentara Suriah Sebanyak 12 Kali
Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS sebagai kekuatan militer Amerika di Suriah pada tahun 2017, pasukan Amerika Serikat langsung menggantikan kelompok ini dan sejak saat itulah mereka mulai mengekstraksi dan mencuri minyak Suriah, bukan lagi ISIS.
Daerah-daerah yang berada di bawah pendudukan pasukan Amerika Serikat dan milisi afiliasinya yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (SDF) di provinsi Al-Hasakah dan wilayah utara Suriah lainnya, selalu menjadi saksi protes warga Suriah terhadap aksi terorisme pasukan pendudukan Amerika Serikat dan milisi afiliasinya terhadap penduduk daerah-daerah tersebut.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa pasukan pendudukan Amerika Serikat dan milisi afiliasinya di timur dan timur laut Suriah tidak memiliki tujuan lain selain menjarah minyak dan kehadiran mereka di Suriah adalah ilegal.
Sumber-sumber lokal di Suriah telah berulang kali melaporkan bahwa pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di timur Suriah menyelundupkan minyak Suriah curian dan biji-bijian hasil panen Suriah ke negara-negara tetangga.
Baca Juga : Serangan Besar-besaran Tentara Bayaran Amerika terhadap Suku-Suku Arab di Suriah Timur
Selama satu dekade perang melawan Suriah, AS telah mendukung milisi separatis di negara ini dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS serta telah menduduki wilayah-wilayah kaya minyak Suriah.
Donald Trump, mantan presiden AS, sebelumnya telah menyatakan dengan jelas bahwa kehadiran militer negara ini di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.