Sistem Fasilitasi Produk Dalam Negeri Permudah Ekstraksi Minyak

Sistem Fasilitasi Produk Dalam Negeri Permudah Ekstraksi Minyak

Tehran, Purna Warta Mendapatkan peralatan untuk industri minyak dan ekstraksinya dalam kondisi sanksi sangat susah didapat, akan tetapi perusahaan Iran berbasis pengetahuan dapat memberikan solusinya.

Perusahaan berbasis pengetahuan sejauh ini telah memproduksi dan memasok dua perangkat di bidang industri minyak, walaupun fungsionalnya juga telah masuk dalam daftar sanksi.

Baca Juga : PBB Peringatkan Penghentian Bantuan Pangan di Yaman

Dikutip dari Humas Taman Sains dan Teknologi Sharif, Amir Hossein Rabiee, CEO Perusahaan Energi Sharif memperkenalkan dua produk akhir tentang aktivitas perusahaan: Mesin cakram yang berputar. Mesin ini merupakan produk pertama yang sudah siap digunakan dan mesin ini diambil dari sampel luar negeri yang sebelumnya belum diproduksi di dalam negeri. Perangkat ini terkait dengan injeksi asam ke dalam sumur minyak dan akan benar-benar mengukur laju reaksi batuan reservoir dan asam. Produksi alat ini sangat penting karena efisiensi sumur minyak tergantung pada asam yang disuntikkan.

Mesin QCM yang telah diproduksi dalam satu atau dua bulan terakhir. Efisiensi perangkat ini untuk mengembangkan sensor. Pengukuran densitas dan kepadatan adalah contoh dari fungsi perangkat ini yang digunakan untuk kerja penelitian perusahaan dan organisasi penelitian, profesor dan mahasiswa yang ingin melakukan pengukuran onlin dari item yang disebutkan.

Perusahaan Energi Sharif dibentuk dengan perspektif kegiatan di bidang energi Fakultas Teknik Kimia dan Perminyakan Sharif,  dan telah memulai kegiatan informalnya pada tahun 1996. Menurut Rabiee, perusahaan tersebut terdaftar di Kantor Pendaftaran Perusahaan pada tahun 1998 dan saat ini menjadi anggota Sharif Growth Center.

Baca Juga : Pejabat AS: Kemajuan Telah Dicapai Dalam Negosiasi Dengan Iran, Tetapi Masalah Sulit Tetap Ada

Karena industri minyak Iran telah masuk dalam daftar sanksi, maka produksi peralatannya pun terkena sanksi pula, termasuk nilai tukar dan pasokan suku cadang. CEO Perusahaan Energi Asa Sharif mengatakan dalam hal ini: “Karena sanksi, tidak mungkin kita dapat mengimpor perangkat ini.

Bagian-bagian yang dibutuhkan untuk membangun perangkat juga menghadapi dua tantangan besar seperti masuk dalam daftar sanksi, dan fluktuasi nilai tukar; Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mendapatkan suku cadang baru dan suku cadang bekas diproduksi oleh negara-negara kawasan. Akan tetapi hal ini justru memunculkan tantangan serius untuk produksi sendiri di masa depan.”

Di akhir sambutannya, beliau menggambarkan keanggotaan di Taman Sains dan Teknologi Sharif sebagai peluang yang baik dalam hal menerima fasilitas keuangan dan pajak, dan juga menganggap merek Sharif sebagai keuntungan yang besar dan untuk melanjutkan pengembangan teknologi ke depannya.

Baca Juga : Konflik Ukraina, Keberpihakan India pada Rusia Ganggu AS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *