Tel Aviv, Purna Warta – Dilansir dari Times of Israel, Panglima militer Israel Herzi Halevi menyatakan bahwa Israel perlu bersiap siaga seiring sinyal perang semakin kuat. Halevi mengatakan Israel di ambang perang multikutub. Dalam artian, selain Israel harus menghadapi Gaza di Selatan dan kemungkinan besar Lebanon serta Suriah di Utara, Israel juga terancam menderita perang saudara akibat gejolak politik internal yang tak kunjung menemui titik temu.
Baca Juga : Teroris Siap Luncurkan Serangan Provokatif di Daerah Aman Suriah
Untuk itu, Halevi pada Jumat (7/4) memerintahkan pihaknya untuk memanggil pasukan cadangan dengan jumlah yang tidak disebutkan. Selain itu, Halevi juga memerintahkan militer Israel untuk fokus mengalokasikan pasukan cadangan tersebut pada unit pertahanan udara dan pasukan udara, termasuk pilot jet tempur, operator drone dan kru-kru udara lainnya.
Perintah tersebut dirilis pasca serangan roket ke Israel dari arah Lebanon yang notabene adalah balasan atas serangan militer Israel ke Masjid Al-Aqsa. Analis Israel mengatakan bahwa eskalasi yang akan datang ini terlampau besar untuk dihadapi sendirian. Sementara itu, tidak ada jaminan bahwa Amerika Serikat dan Eropa akan mengalihkan perhatiannya dari Ukraina ke Israel.
Halevi memberi instruksi pada pihaknya untuk memperkuat pertahanan di markas komando pusat, termasuk di Tepi Barat. Hal ini dikarenakan militer Israel menghadapi respon warga Palestina akibat penyerangan brutal ke Masjid Al-Aqsa dan penggerebekan sejumlah warga di wilayah Tepi Barat.
Baca Juga : Delegasi Saudi-Oman akan Berkunjung ke Sana’a dalam Dua Hari ke Depan
Di sisi lain, Komisioner Polisi Israel, Kobi Shabtai mendesak pemilik lisensi senpi dari sipil untuk membawa senjatanya guna ‘keadaan darurat’ dikarenakan tensi tinggi akibat penyerangan ke Masjid Al-Aqsa.