Erbil, Purna Warta – Aparat keamanan Irak melaporkan setidaknya terdapat 3 serangan rudal drone Katyusha yang menghantam sekitaran bandara internasional Erbil pada Sabtu (11/9).
Al-Mayadeen mengutip sejumlah sumber terpercaya mengatakan bahwa target sebenarnya serangan tersebut adalah markas Mossad yang berlokasi di sebelah utara bandara Erbil.
Menurut staf direksi bandara, Ahmed Hoshyar, unit keamanan Kurdistan menerangkan bahwa serangan tersebut dilancarkan oleh drone tempur. Tidak ada korban jiwa serta kerusakan yang terjadi terhadap bandara akibat serangan tersebut. Pihak bandara juga menghentikan aktivitas penerbangan untuk sementara.
Baca Juga : Konvoi 50 Truk Senjata dan Peralatan Logistik AS
Bandara Erbil sudah beberapa kali menjadi target serangan. Bandara tersebut hingga saat ini menjadi pangkalan militer Amerika Serikat. Menurut aparat keamanan yang bertugas, pasukan AS di bandara Erbil merupakan target utama sejumlah serangan bom dalam beberapa waktu terakhir.
Ini bukan pertama kali markas Mossad di sekitaran bandara Erbil diserang. Pada bulan Juni, pusat aktivitas intelejen Israel itu dihajar serangan drone tempur dan menyebabkan 3 agen Mossad tewas serta sejumlah lainnya luka-luka. Pada bulan April, serangan serupa terjadi di kompleks training dan rekrutmen Mossad yang terletak di Irak utara.
Belum ada satu pihakpun yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun pejabat-pejabat AS menuding milisi-milisi perlawanan Syiah Irak atas serangan tersebut sebagaimana mereka telah bersumpah akan terus melawan pendudukan AS hingga angkat kaki dari Irak.
Baca Juga : Elemen-Elemen Emirat Serukan Pengusiran Pasukan yang Berafiliasi dengan Riyadh dari Shabwah Yaman
Informasi terbaru dari Mayjen Tahsin Al-Khafaji menjelaskan bahwa AS akan merampungkan penarikan pasukannya dari Irak pada 31 Desember 2021 mendatang. Saat ini, AS sedang bersiap-siap memulai proses penarikan pasukan dalam jumlah besar dari Irak.