Damaskus, Purna Warta – Para pejabat Washington mengatakan bahwa setidaknya tiga tentara Amerika terluka dalam serangan roket di dua pangkalan mereka di Suriah timur.
Media-media Amerika melaporkan pada Kamis pagi (25/8) bahwa beberapa tentara negara ini terluka setelah serangan roket di dua pangkalan mereka di Suriah timur.
Baca Juga : AS: Keamanan Twitter Lemah, Banyak Akun Palsu
NBC News, mengutip seorang pejabat pemerintah Amerika, melaporkan: Beberapa tentara Amerika yang belum diketahui jumlahnya, terluka dalam dua serangan roket terpisah terhadap fasilitas bangunan di mana pasukan Amerika ditempatkan di Suriah.
Pejabat itu, yang nama atau posisinya tidak disebutkan, mengatakan cedera itu ringan dan tidak fatal, dan bahwa mereka masih berusaha melaporkan jumlah pasti korban dalam operasi Rabu malam (24/8) terhadap pangkalan mereka.
Rabu malam (24/8) dua pangkalan militer pasukan Amerika di ladang minyak Al-Omar dan ladang gas Koniko di Suriah timur menjadi sasaran serangan roket beberapa kali pada interval waktu yang berbeda.
Operasi-operasi ini sebagai tanggapan atas serangan agresif AS sebelumnya, dimana Angkatan Darat AS mengumumkan bahwa mereka telah menyerang posisi kelompok perlawanan di Suriah timur, dengan dalih berbagai serangan di pangkalan AS.
Beberapa saat kemudian, organisasi Komando Pusat Angkatan Darat AS yang dikenal sebagai CENTCOM mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa tiga tentara Amerika terluka dalam operasi ini, dan luka mereka ringan.
Centcom juga mengatakan: Pasukan kami menanggapi serangan rudal yang dilakukan dari dua wilayah di Suriah dan menghancurkan 3 kendaraan dan peralatan. Penilaian awal kami adalah bahwa 2 atau 3 militan telah terbunuh.
Sebelumnya, seorang pejabat Amerika mengatakan kepada Fox News bahwa helikopter Apache tentara AS menyerang dua daerah di Suriah timur dan mengklaim bahwa operasi-operasi rudal terhadap pangkalan AS di Suriah dilakukan dari sana.
Baca Juga : Serangan Agresif Amerika di Wilayah Suriah untuk Malam Kedua Berturut-turut
Dalam beberapa tahun terakhir, AS telah mendukung milisi separatis dan menduduki daerah-daerah kaya minyak di Suriah dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS. Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, sebelumnya telah menyatakan dengan jelas bahwa kehadiran militer Amerika di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.
Selain minyak dan solar, Amerika Serikat juga menyelundupkan biji-bijian hasil panen Suriah dalam jumlah besar setiap minggu ke negara-negara tetangga untuk kegunaan militernya.