Damaskus, Purna Warta – Helikopter serang tentara Amerika melancarkan serangan di dua daerah di Suriah timur dan mengklaim bahwa operasi rudal terhadap pangkalan AS di Suriah dilakukan dari sana.
Pada Kamis pagi (25/8), sumber-sumber lokal mengumumkan serangan tentara Amerika terhadap wilayah di Suriah.
Baca Juga : AS: Keamanan Twitter Lemah, Banyak Akun Palsu
Media Arab melaporkan bahwa koalisi agresor AS melakukan serangan ekstensif terhadap posisi kelompok perlawanan di Suriah timur, dan pertahanan udara tentara Suriah juga melawan serangan ini.
Menurut laporan, pasukan yang berafiliasi dengan AS menargetkan daerah di sekitar kota Al-Mayadin dan Al-Quriyah di Suriah timur. Dikatakan juga bahwa helikopter Amerika menyerang pangkalan kelompok perlawanan di dekat Benteng al-Rahba di Al-Mayadin.
Beberapa media juga menerbitkan gambar baku tembak antara artileri tentara Suriah dan tentara Amerika di pinggiran Al-Mayadin.
Beberapa menit kemudian, seorang pejabat Amerika mengatakan kepada Fox News bahwa Helikopter Apache tentara negara ini menanggapi serangan terhadap pangkalan mereka di Suriah untuk malam kedua berturut-turut setelah melakukan serangan udara terhadap militan di Suriah.
Pada Rabu malam (24/8), dua pangkalan militer pendudukan Amerika di ladang minyak Al-Omar dan ladang gas Koniko di Suriah timur menjadi sasaran serangan roket.
Operasi ini sebagai tanggapan atas agresi malam sebelumnya, Angkatan Darat AS mengumumkan bahwa mereka telah menyerang posisi kelompok perlawanan di Suriah timur, dengan dalih berbagai serangan di pangkalan mereka.
Baca Juga : Angkatan Darat Iran Gelar Latihan Skala Besar Dengan 150 Drone Canggih Baru
Dalam beberapa tahun terakhir, AS telah mendukung milisi separatis dan menduduki daerah kaya minyak di Suriah dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS. Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, sebelumnya telah menyatakan secara terang-terangan bahwa kehadiran militer Amerika di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.
Selain minyak dan solar, Amerika Serikat juga menyelundupkan biji-bijian hasil panen Suriah dalam jumlah besar setiap minggu ke negara-negara tetangga untuk digunakan oleh militernya.