Tel Aviv, Purna Warta – Bezalel Smotrich, seorang anggota dewan Israel terlibat adu mulut dengan perwakilan komunitas Arab Palestina dalam sebuah sidang parlemen (Knesset) pada Rabu (13/10) lalu, menyinggung soal genosida massal atau pembersihan etnis sekitar 800.000 warga Palestina sebelum pembentukan negara Israel di tanah pendudukan (yang disebut Nakba atau bencana).
Smotrich menyebut David Ben Gurion tidak menuntaskan pekerjaannya.
Baca Juga : 30 Serangan Udara Saudi di Ma’rib
“Kalian berada disini karena sebuah kesalahan. Sayang sekali Ben Gurion tidak menuntaskan pekerjaannya dan tidak menendang kalian keluar pada tahun 1948,” ujarnya pada anggota dewan perwakilan komunitas Arab Palestina.
David Ben Gurion merupakan Perdana Menteri pertama Israel. Ia adalah arsitek dan dalang utama di balik tragedi pembersihan etnis dalam genosida nakba serta pengusiran warga Palestina saat menduduki tanah tersebut.
Meski begitu, ujaran kontroversial seperti ini bukanlah hal baru bagi Smotrich. Pada tahun 2018, Smotrich menyeru agar Ahed Tamimi (seorang aktivis wanita Palestina) ditembak mati atau setidaknya ditembak di tempurung lututnya. Smotrich juga mendukung adanya segregasi bahkan pengusiran terhadap komunitas Arab Palestina di Israel.
Baca Juga : 4 Pemimpin Senior Tentara Bayaran Mansour Hadi Terbunuh di Ma’rib
Ujaran tersebut menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk pihak-pihak pro Israel. Democratic Majority for Israel (DMFI) menyebut pernyataan Smotrich sebagai ujaran ‘rasis’ dan ‘menjijikkan’. Senada, Anti Defamation League (ADL) dalam laman Twitter resminya menyebut pernyataan Smotrich sebagai ujaran kebencian rasial dan tidak memiliki tempat di Knesset.