Sebelum Khashoggi Dibunuh, UEA Sudah Pasang Software Mata-mata Pegasus di HP Istrinya

Sebelum Khashoggi Dibunuh, UEA Sudah Pasang Software Mata-mata Pegasus di HP Istrinya

Dubai, Purna Warta Menurut laporan The Washington Post pada Selasa (21/12), sebuah lembaga pemerintah UEA telah memasang perangkat lunak mata-mata, Pegasus NSO Group di ponsel istri jurnalis Jamal Khashoggi beberapa bulan sebelum Khashoggi dibunuh.

Surat kabar Amerika itu melaporkan bahwa ponsel Hanan el-Atr, Istri Khashoggi dipasang perangkat lunak mata-mata Pegasus ketika dia ditahan di Uni Emirat Arab pada April 2018.

Menurut Washington Post, el-Atr ditangkap bulan itu setelah tiba di bandara Dubai dan menyerahkan dua ponsel Android, sebuah laptop dan kata sandi sebelum diinterogasi semalaman.

Baca Juga : 1 Tahun Sejak Normalisasi dengan Israel, Rakyat Maroko Demo Menentang Pemerintah

Pemerintahan Biden menuduh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman memberikan perintah, meskipun Riyadh mengatakan beberapa letnannya bertindak secara independen dan telah mengadili dan menghukum mereka atas kejahatan tersebut.

CEO NSO Shalev Hulio telah berulang kali membantah bahwa perusahaannya atau kliennya terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dengan cara apa pun.

Laporan Washington Post terbaru, berdasarkan studi terbaru dari Citizen Lab di Toronto, akan menjadi bukti paling langsung hingga saat ini bahwa UEA menyalahgunakan perangkat lunak Pegasus untuk melacak ponsel istri Khashoggi, yang dapat dikaitkan dengan kematiannya.

Hingga saat ini, fokusnya adalah pada keterlibatan Saudi, namun, laporan The Washington Post mengatakan Citizen Lab dapat melacak data siber yang bepergian antara istri Khashoggi dan situs web badan pemerintah UEA yang merupakan klien NSO.

Baca Juga : Kebohongan Saudi Terungkap, Tidak Ada Senjata di Stadion Sana’a

Selain itu, laporan melaporkan bahwa pejabat UEA yang menangkap istri Khashoggi, mengambil ponselnya, lalu memantau setiap aktifitas di ponselnya khususnya du jejaring sosial dan situs web secara paralel.

NSO terus menyangkal kliennya terlibat dengan masalah Khashoggi dengan cara apa pun, dengan mengatakan teknologinya mampu meretas ponsel tanpa perlu akses fisik.

Namun, artikel tersebut mengutip materi pemasaran NSO sebelumnya yang menyertakan beberapa opsi untuk meretas ponsel, baik dengan akses jarak jauh maupun fisik.

NSO saat ini sedang melalui periode terberat dari keberadaan perusahaannya. Perusahaan itu saat ini telah dimasukkan dalam daftar hitam oleh AS, dengan Kementerian Pertahanan Israel membatasinya dan klien masa depan perusahaan kejahatan siber lainnya.

Baca Juga : Israel Sudah Mulai Suntikkan Vaksin Dosis Keempat Untuk Lansia

Terlepas dari laporan tersebut, NSO menyatakan bahwa sebagian besar kegiatannya termasuk menggagalkan serangan teroris di Eropa dan di tempat lain dilakukan atas nama pemerintah yang memiliki hubungan positif dengan Israel.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *