Saudi Tahan Dua Anak Kecil Untuk Penyanderaan

saudi sandera

Washington, Purna Warta – Seorang aktivis hak asasi manusia Saudi telah mengumumkan bahwa dua anaknya yang masih kecil telah ditahan oleh agen rezim Saudi dengan tujuan mengekstradisinya.

Hamad al-Sadiri, seorang aktivis hak asasi manusia Saudi yang berbasis di Amerika Serikat, menulis di halaman Twitter-nya bahwa agen pemerintah Saudi telah menangkap dua anaknya yang masih kecil dan memintanya untuk kembali ke Arab Saudi untuk pembebasan mereka.

Al-Sadiri menuliskan di halaman twitter-nya kepada Komite Internasional untuk Kebebasan Beragama di Amerika Serikat (USCIRF) untuk membantu mengembalikan anak-anaknya yang disandera.

Menurut sumber oposisi Saudi, pemerintah Saudi memaksa istri al-Sadiri untuk menceraikan suaminya beberapa tahun yang lalu dan meminta hak asuh atas anak-anaknya.

Al-Sadiri menulis di Twitter bahwa pada tanggal 22 Juli 2019, dalam sebuah surat kepada pemerintah AS, dia menentang perjalanan anak-anaknya Nayef (lima tahun) dan Noor (empat tahun) kembali ke Arab Saudi dan menyatakan kekhawatiran tentang nasib mereka di Arab Saudi.

Menurut al-Sadiri, hak-hak sosial, politik dan agama, serta perjalanan ke luar negeri telah dirampas sejak tiba di Arab Saudi.

Pihak oposisi Saudi juga mengatakan bahwa beberapa minggu lalu, seorang pejabat keamanan Saudi memanggilnya dan memintanya untuk kembali ke Arab Saudi untuk mengunjungi anak-anaknya.

Dia sebelumnya menulis bahwa pemerintah Saudi tidak hanya mencuri minyak Saudi yang sebenarnya milik rakyat, tetapi juga mencuri anak-anaknya.

Kisah anak-anak muda al-Sadiri bukanlah satu-satunya contoh, sejak Maret 2020, pemerintah Saudi telah menahan Sarah dan Omar, anak-anak mantan kepala keamanan Saudi Saad al-Jabri, agar al-Jabri dapat kembali ke Arab Saudi dari Kanada.

Baca juga: Drone Yaman Tembak Fasilitas Militer di Bandara Abha Arab Saudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *