Damaskus, Purna Warta – Militer Rusia mengumumkan pada hari Kamis bahwa pesawat tempur dan drone milik koalisi pimpinan AS melanggar wilayah udara Suriah sebanyak 14 kali dalam 24 jam terakhir.
Berita ini diumumkan oleh Vadim Kulit, wakil dari Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-Pihak Berperang di Suriah dalam konferensi pers pada hari Kamis.
Baca Juga : Latihan Militer Rusia-Suriah Pada Malam Hari di Provinsi Hama
Dia mengatakan: Dalam 24 jam terakhir, 14 kasus pelanggaran protokol non-konfrontasi telah didaftarkan.
Dia menambahkan: Pelanggaran ini terkait dengan penerbangan drone yang tidak dikoordinasikan dengan pihak Rusia.
Vadim Kulit juga mengatakan: Jumlah kasus pelanggaran wilayah udara Suriah di wilayah al-Tanf semakin meningkat. Dalam 24 jam terakhir, total 11 pelanggaran dilakukan oleh tiga pasang pesawat tempur F-35, satu pelanggaran dilakukan oleh sepasang pesawat tempur F-16, dan dua pelanggaran lainnya dilakukan oleh dua drone MQ-1C dan pesawat pengintai MC-12W, yang semuanya milik koalisi Amerika Serikat.
Baca Juga : Rusia: Jaish Al-Nusra Latih 200 Orang di Area De-eskalasi Idlib
Berita ini diumumkan sekitar 10 hari setelah konfrontasi drone Amerika dengan Pesawat tempur Rusia di langit Suriah.
Beberapa hari yang lalu, pejabat Rusia juga telah mengumumkan penerbangan berbahaya drone MQ-9 milik koalisi Amerika di langit Suriah dekat pesawat tempur Rusia.
Oleg Gurinov, salah satu pejabat tentara Rusia di Suriah, mengatakan bahwa perhatian khusus adalah kemungkinan jatuhnya pesawat tak berawak MQ-9 milik Amerika Serikat dan pesawat tempur Rusia di wilayah Al-Bab.
Gurinov menekankan: Ada juga beberapa laporan tentang drone koalisi pimpinan Amerika Serikat yang menargetkan pesawat Rusia dengan sistem panduan tembakannya, yang menyebabkan sistem pertahanan pesawat Rusia aktif secara otomatis.
Baca Juga : Rusia: Jaish Al-Nusra Latih 200 Orang di Area De-eskalasi Idlib
Dia juga menambahkan: Pilot Rusia telah membuktikan profesionalisme tinggi mereka dalam kasus ini dan mencegah pesawat ini bertabrakan dengan drone koalisi (internasional pimpinan Amerika Serikat) dengan mengambil tindakan tepat waktu.