Damaskus, Purna Warta – Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-pihak yang Berperang di Suriah melaporkan pada Jumat malam bahwa Jaish Al-Nusra melatih 200 teroris yang berafiliasi dengan Partai Islam Turkestan di zona de-eskalasi Idlib di barat laut Suriah.
Baca Juga : Seorang Warga Sipil Yaman Tewas Dalam Serangan Tentara Arab Saudi
Kantor berita Sputnik, melaporkan bahwa Jenderal Vadim Kulit, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-Pihak Berperang di Suriah, mengatakan kepada para wartawan: Komando kelompok Gerakan Nusra telah mulai melatih orang-orang ini sejak 28 Juli di zona de-eskalasi di Idlib.
V. Kulit berkata: Angkatan bersenjata dilatih berdasarkan pelatihan artileri, pembongkaran, teknik, pembakaran dan penembak jitu.
Wakil Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-Pihak Berperang di Suriah menambahkan: Teroris meluncurkan pesawat tak berawak dan memberikan perhatian khusus untuk melakukan operasi tempur di malam hari.
Baca Juga : Krisis Komando Dalam Kelompok Teroris ISIS
V. Kulit juga mengatakan bahwa para komandan Rusia dan Suriah berhak untuk mencegah dan menghilangkan ancaman kelompok-kelompok teroris di zona de-eskalasi di Idlib.
Tiga wilayah berada di bawah kendali tentara Suriah pada 2018, tetapi wilayah keempat, yang mencakup provinsi Idlib di Suriah barat laut dan wilayah seperti Latakia, Hama, dan Aleppo, masih berada di tangan kelompok-kelompok teroris dan penguasaan kawasan ini sebagian besar berada di tangan kelompok teroris Jabhat Al-Nusra.
Baca Juga : Latihan Militer Rusia-Suriah Pada Malam Hari di Provinsi Hama
Pada akhir musim panas 2018, para pemimpin Moskow dan Ankara mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana Türkiye berjanji untuk menyingkirkan atau melucuti senjata para teroris yang berbasis di wilayah ini tanpa pertumpahan darah, yang mana hal itu belum terjadi hingga saat ini, dan para teroris dalam hal ini sesekali mereka menyerang pasukan militer Suriah atau pangkalan Rusia di sekitar area ini.