Rezim Zionis Khawatir Terhadap Sekutu Iran di Suriah

Rezim Zionis Khawatir Terhadap Sekutu Iran di Suriah

Moskow, Purna Warta Dalam mengekspresikan keprihatinan atas kehadiran sekutu Iran di Suriah, duta besar Israel untuk Rusia mengatakan bahwa meskipun ada perbedaan dengan Amerika Serikat mengenai JCPOA, Washington dan Tel Aviv tetap akan menjadi mitra strategis.

Alexander Ben Zui, duta besar rezim Zionis untuk Rusia, mengatakan bahwa pejuang sekutu Iran di Suriah adalah ancaman terbesar bagi Zionis.

Baca Juga : Kesepakatan Awal Mesir – Zionis untuk Mengurangi Pengepungan Gaza

“Ancaman utama bagi Israel adalah keberadaan kelompok-kelompok yang didukung Iran yang telah mengancam perbatasan kami,” kata Ben-Zui kepada Sputnik.

Diplomat Zionis mengklaim: “Awalnya kami mencoba untuk tidak ikut campur dalam konflik Suriah, dan ketika kami menerima informasi yang dapat dipercaya mengenai kelompok-kelompok yang didukung Iran, yang mana mereka berencana untuk menyerang Israel atau membentuk kelompok-kelompok lokal tertentu, mendanai serta mempersenjatai mereka untuk menentang kami, maka kami sekarang bereaksi terhadap mereka.”

“Saya tidak akan merinci masalah ini, tetapi saya dapat mengatakan bahwa kami melakukan yang terbaik untuk memastikan kerja sama kami di kawasan ini, yang mana hal ini untuk kepentingan keamanan kedua negara,” katanya kepada Sputnik ketika menjelaskan mengenai dampak serangan udara Israel di Suriah terhadap wilayahnya.

Ditanya tentang pembicaraan nuklir Iran, Ben-Zui mengatakan bahwa meskipun rezim Zionis menolak perjanjian JCPOA, Washington dan Tel Aviv akan terus bekerja sama secara strategis.

Baca Juga : Teleskop Observatorium Nasional Iran Seberat 90 Ton Akan Segera Dioperasikan

“Mari kita lihat bagaimana negosiasi berjalan sampai di mana mereka berakhir, bagaimanapun itu, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Israel dan Amerika Serikat adalah mitra strategis. Tidak ada cara lain untuk mengungkapkannya dan siapa pun yang memimpin negara ini, apakah itu Trump, Biden atau Clinton atau siapa pun, Israel dan Amerika Serikat akan selalu menjadi mitra strategis,” tegasnya.

Ben Zoi menambahkan, pihaknya tidak mengharapkan pertemuan antara pejabat senior Israel dan Rusia dalam waktu dekat, mengingat keadaan wabah virus Corona.

Benjamin Netanyahu, Mantan perdana menteri rezim Zionis, ketika dia berkuasa, melakukan banyak upaya untuk menggagalkan, termasuk mendesak mantan Presiden AS Donald Trump untuk meninggalkan kesepakatan JCPOA. Dia telah berulang kali menekankan bahwa Trump telah meninggalkan JCPOA atas desakannya, lalu pihaknya melakukan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran.

Trump dan Netanyahu berharap bahwa tekanan maksimum dapat menjerat Iran untuk datang ke meja perundingan di luar JCPOA.

Baca Juga : Robot Operasi Bedah Jarak Jauh Iran, Sebuah Inovasi di Bidang Kedokteran

Trump tidak terpilih lagi menjadi presiden pada 20 Januari tahun ini, dia gagal mencapai tujuan anti-Irannya. Selain itu, ia telah dikritik secara luas di Amerika Serikat karena pihaknya tidak memiliki strategi jitu untuk Iran, di lain hal Trump telah mengobarkan ketegangan dengan Iran.

Pejabat pemerintah Joe Biden telah berulang kali secara eksplisit mengakui kegagalan kebijakan tekanan maksimum, dengan mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk membawa Amerika Serikat kembali ke JCPOA tetapi sejauh ini pihaknya menolak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembali ke perjanjian tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *