Damaskus, Purna Warta – Presiden Tunisia memerintahkan Kementerian Luar Negeri negaranya untuk memulai proses penunjukan duta besar Tunisia untuk Suriah.
Menurut Kantor Berita resmi Suriah (SANA), Kepresidenan Tunisia mengumumkan di halaman resminya di Facebook bahwa Presiden Qais Saeed, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Nabil Ammar, memberikan instruksi yang diperlukan untuk memulai proses penunjukan duta besar Tunisia di Damaskus.
Baca Juga : Israel Khawatir dengan Peningkatan Hubungan Suriah dengan Negara-Negara Arab
Saeed menegaskan, posisi Tunisia di luar negeri berasal dari kehendak rakyatnya di dalam.
Presiden Republik Tunisia menekankan perlunya mematuhi prinsip-prinsip kebijakan luar negeri diplomasi Tunisia, yang terpenting adalah tidak campur tangan pada poros manapun dan independensi keputusan nasional.
Kembalinya duta besar Tunisia merupakan langkah resmi untuk pemulihan penuh hubungan diplomatik dengan Suriah, yang terputus sejak 2012 karena keputusan mantan presiden negara ini, Monsef Al-Marzouki, untuk mendukung aksi protes terhadap Bashar Al-Assad.
Sebulan yang lalu, Saeed mengatakan bahwa dia ingin mengembalikan duta besar Tunisia ke Damaskus. Pada saat itu, dia mengatakan kepada menteri luar negeri bahwa masalah rezim Suriah kembali ke Suriah sendiri, dan bahwa Tunisia berinteraksi dengan negara Suriah dan tidak ikut campur dalam pemilihan rakyat Suriah.
Baca Juga : Amerika Klaim Bunuh Perancang Serangan ISIS di Eropa
Perlu dicatat bahwa ini adalah penampilan publik pertama presiden Tunisia setelah dua minggu absen dari pandangan publik di tengah spekulasi tentang penyakitnya.
Presiden Tunisia juga bertemu dengan Perdana Menteri Najla Bouden, videonya telah dipublikasikan di halaman Facebook resminya.