Presiden Raisi Serukan Kedekatan Hubungan Iran – China di Tengah Unilateralisme AS

Presiden Raisi Serukan Kedekatan Hubungan Iran - China di Tengah Unilateralisme AS

Tehran, Purna Warta Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam pesan hari Sabtu kepada rekannya dari China Xi Jinping menyampaikan harapan baiknya kepada presiden dan rakyat Tiongkok pada Hari Nasional Republik Rakyat Tiongkok, dengan mengatakan bahwa Tehran siap untuk memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral dan multilateralnya dengan Beijing.

Baca Juga : Insiden Teroris di Zahedan, 19 Orang Tewas dan 20 Orang Luka-Luka

Sabtu menandai HUT ke-73 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

“Sebagai dua negara merdeka yang menentang unilateralisme dan campur tangan dalam urusan internal negara lain, Iran dan Cina memiliki banyak kesamaan alasan untuk perluasan habis-habisan hubungan mereka,” katanya.

Raisi menggarisbawahi bahwa dunia menghadapi tantangan saat ini yang membutuhkan kerja sama negara-negara merdeka dan solusi global.

Dia mengatakan Republik Islam Iran menyambut baik pembangunan global program presiden Cina dan inisiatif keamanan global sebagai gagasan yang bertujuan untuk mempromosikan kepentingan kolektif negara-negara, dan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, serta memperkuat perdamaian dan stabilitas global.

“Tidak diragukan lagi, keinginan serius kedua belah pihak untuk menerapkan Kemitraan Strategis Komprehensif menggambarkan perspektif yang jelas untuk memperkuat hubungan, dan mewujudkan tujuan, serta kepentingan bersama kedua negara,” tegas presiden Iran.

“Oleh karena itu, saya ingin menggarisbawahi kesiapan Republik Islam Iran untuk memperkuat sebanyak mungkin kerja sama skala penuh dengan Republik Rakyat Tiongkok dalam bentuk mekanisme bilateral dan dalam kerangka pengaturan dan institusi multilateral,” tambahnya.

Baca Juga : Dua Teroris Tewas dalam Bentrokan di Sistan dan Baluchestan Iran

China melakukan kerja sama hukum dengan Iran

Bereaksi terhadap babak baru sanksi AS terhadap Iran, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning mengatakan pada hari Jumat bahwa Beijing selalu dengan tegas menentang sanksi illegal AS, dan hal itu tidak dapat dibenarkan.

“Masyarakat internasional, termasuk Cina, telah melakukan kerja sama normal dengan Iran dalam kerangka hukum internasional,” kata Mao.

“Ini wajar dan sah tanpa merugikan pihak ketiga mana pun, dan pantas untuk dihormati dan dilindungi. Pihak AS perlu meninggalkan praktik yang salah dalam menggunakan sanksi di setiap kesempatan dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif untuk negosiasi dalam melanjutkan kepatuhan dengan JCPOA,” tambahnya, merujuk pada pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkan AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *