Presiden AS: Keputusan Saudi Bantu Leburkan Israel dalam Kawasan

Presiden AS Keputusan Saudi Bantu Leburkan Israel dalam Kawasan

Washington D.C., Purna Warta – Presiden AS Joe Biden menanggapi keputusan Arab Saudi membuka wilayah udaranya untuk maskapai Israel dan menyebutnya dengan kebijakan bersejarah.

Dilaporkan bahwa Arab Saudi telah membuka wilayah udaranya untuk semua transportasi udara yang mengindahkan aturan udara negara tersebut.

Baca Juga : Korea Utara: Ukraina Tidak Pantas Beri Tahu Kami Tentang Hak Kedaulatan

Berdasarkan laporan Reuters, Direktorat Umum Penerbangan Arab Saudi menyatakan bahwa Riyadh mengambil keputusan ini sebagai bentuk langkah penyempurna dan pelengkap upaya lazim dalam menguatkan kedudukan Saudi sebagai kiblat dunia penghubung tiga benua serta langkah lazim dalam mengembangkan jaringan koneksi udara internasional.

Salah satu dampak dari kebijakan ini adalah mulai sejak ini, pesawat rezim Zionis akan diberikan izin melewati dan menggunakan langit Riyadh untuk penerbangan ke India dan China.

Berdasarkan laporan yang dilansir media Gedung Putih tentang pernyataan sang Presiden, Joe Biden mengklaim, “Keputusan bersejarah Arab Saudi yang telah membuka wilayah udaranya untuk semua pesawat sipil, termasuk pesawat yang terbang dari dan ke Israel, ini merupakan langkah besar dalam upaya menciptakan Timur Tengah yang lebih bersatu dan lebih stabil.”

“Masalah ini sudah dikupas dalam waktu panjang dan sekarang karena diplomasi langgeng antara pemerintahan-ku dan Arab Saudi, akhirnya menjadi kenyataan.  Hari ini, saya akan menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang akan terbang dari Israel menuju Jeddah, Saudi,” tambahnya.

Baca Juga : Arab Saudi Buka Langitnya Untuk Pesawat Rezim Zionis

“Kami akan berpesta di hari besar ini dan kebijakan Arab Saudi mampu menciptakan satu gerak menuju peleburan Israel dalam Kawasan. Saya akan mengupayakan semua bentuk diplomasi dan bahu-membahu antar petinggi agar saya bisa memajukan langkah ini,” jelasnya.

Yair Lapid, Perdana Menteri Israel, juga menyambut keputusan Arab Saudi dan memuji langkah yang disebutnya dengan langkah pertama Riyadh ini. PM Lapid juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joe Biden dan mendoakan kesuksesan dalam konferensi di Jeddah mendatang.

Kebijakan ini tak luput dari kesepakatan Israel dalam menyetujui program umum Saudi di pulau Tiran dan Sanafir.

Keputusan ini diambil pasca laporan media Axios yang melaporkan bahwa hari Kamis, rezim Zionis menyepakati program umum hak dan hukum dua pulau Mesir di Teluk Tiran. Kebijakan ini telah mendekatkan Riyadh dan Tel Aviv untuk normalisasi.

Axios melaporkan, “Kesepakatan, yang dirundingkan berbulan-bulan secara rahasia ini, akan menjadi satu pencapaian politik luar negeri yang penting pemerintahan Joe Biden di Kawasan Barat Asia.”

Baca Juga : Bolton Akui Telah Merencanakan Kudeta di Berbagai Negara

Seperti diketahui bahwa berasaskan resolusi Camp David, Mesir setuju untuk mengosongkan militer dan senjata dari pulau Tiran serta Sanafir yang kemudian berdasarkan tuntutan Israel, dua pulau tersebut menjadi pusat pengawas internasional di bawah pimpinan Amerika Serikat. Arab Saudi melepas kontrol wilayah ini kepada Mesir pada tahun 1950, meskipun wilayah ini merupakan gerbang masuk pelabuhan al-Aqabah dan Eilat. Detik ini, perundingan segi tiga sedang berlangsung dengan target memulangkan pulau-pulau ini ke pangkuan Arab Saudi.

Meskipun masyarakat umum Kairo protes dengan kebijakan ini, namun Parlemen Mesir pada bulan Juni 2017 bersama Pengadilan Tinggi Mesir pada bulan Maret 2018 menandatangani transisi kepemilikan dua pulau ini ke Arab Saudi. Namun resolusi ini butuh pada persetujuan rezim Zionis berdasarkan pada perjanjian tahun 1979.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *