Baghdad, Purna Warta – Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), melaporkan bahwa sebuah kelompok yang berbasis di negara Arab melancarkan serangan siber atas perusahaan Israel pada hari Senin, dan mempengaruhi sistem operasi, monitor kontrol, dan servernya.
April lalu, situs Otoritas Bandara Israel dimatikan karena serangan penolakan layanan.
Baca Juga : Pasukan Israel Runtuhkan Rumah Warga Palestina di Yerusalem
Penargetan perusahaan israel tampaknya datang dalam bentuk serangan siber Distributed Denial of Service (DDoS) di mana server situs web kewalahan oleh permintaan yang hampir bersamaan untuk terhubung.
Otoritas Bandara adalah salah satu dari beberapa situs Israel yang ditargetkan dalam serangan siber yang diklaim oleh kelompok peretas al-Tahera di Irak.
Kelompok peretas itu mengatakan mereka menargetkan situs web Israel sebagai tindakan balas dendam atas pembunuhan Komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan rekan sejawatnya di Irak Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Kepala MPU, di dekat bandara Baghdad pada tahun 2020.
Israel dilaporkan memainkan peran rahasia dalam pembunuhan itu, meskipun tindakan kriminal itu diperintahkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
Pada saat itu, Sabareen melaporkan bahwa kelompok tersebut telah melakukan serangan DDoS terhadap situs web Channel 9 berbahasa Rusia Israel dan berita KAN.
Baca Juga : Iran: AS Tidak Menawarkan Inisiatif Apapun Pada Pembicaraan Doha
Baru-baru ini, jaringan berita televisi berbahasa Arab al-Mayadeen Lebanon melaporkan bahwa para peretas Irak berada di balik serangan siber yang untuk sementara menghapus situs web perusahaan intelijen digital Israel Cellebrite, yang menyediakan solusi untuk mengambil informasi dari perangkat elektronik dan menganalisis data.
Kelompok Irak al-Tahera dan Tim 1877 kemudian mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melumpuhkan situs web perusahaan yang berbasis di Petah Tikva pada 28 Juni.