Pernyataan Akhir Pertemuan Astana tentang Suriah

Pernyataan Akhir Pertemuan Astana tentang Suriah

Damaskus, Purna Warta Peserta Pertemuan Internasional ke-16 di Astana tentang Suriah menekankan kedaulatan dan kemerdekaan negara ini.

Menurut Kantor Berita resmi Suriah (SANA), para peserta Konferensi Internasional ke-16 tentang Suriah, yang disebut “Proses Astana”, yang diadakan kemarin di ibukota Kazakhstan, Nur Sultan, menekankan komitmen mereka terhadap kedaulatan Suriah dan kemerdekaan serta integritas teritorial negara itu.

Baca Juga : Perwakilan PBB: Kami Melakukan Pembicaraan yang Baik dengan Iran, Rusia & Turki Terkait Suriah

Menyusul pertemuan internasional untuk perdamaian dan stabilitas di Suriah, Pertemuan Internasional Astana ke-16 dengan kehadiran delegasi pemerintah Suriah dan oposisi, negara-negara penjamin, antara lain Iran, Rusia, Turki, dan negara-negara pengamat, termasuk Irak dan Lebanon, digelar pada 7-8 Juli di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan.

Kemarin di hari pertama pertemuan, Delegasi Republik Islam yang dipimpin oleh Ali Asghar Khaji, Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Bidang Politik Khusus, bertemu dengan delegasi dari Suriah, Rusia, Turki, dan Geir Pederson, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Suriah.

Selama pertemuan tersebut, upaya di bidang stabilitas politik di Suriah, penyelenggaraan pemilihan presiden, upaya untuk mengadakan pertemuan keenam Komite Konstitusi di Jenewa, penyeberangan perbatasan, sanksi AS terhadap Suriah, serta masalah tahanan dan masalah terkait lainnya telah dibahas.

Baca Juga : Migrasi Teroris dari Suriah ke Afghanistan

Perwakilan Khusus PBB untuk Suriah menulis dalam sebuah pesan di akun Twitter-nya:
Kami melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan delegasi Rusia, Iran dan Turki tentang Suriah. Kami mengandalkan dukungan berkelanjutan dari negara-negara ini untuk memajukan proses politik Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelesaikan krisis Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *