Perkuat Koalisi Militer, Iran Siap Ekspor Senjata ke Negara-Negara Sahabat

Perkuat Koalisi Militer, Iran Siap Ekspor Senjata ke Negara-Negara Sahabat

Tehran, Purna Warta – Salah satu jenderal top Iran mengumumkan bahwa negaranya sedang bersiap meningkatkan ekspor senjata dan peralatan militer lainnya ke sekutu-sekutu Tehran di seluruh dunia. Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, menggambarkan sekutu-sekutu Teheran yang jadi pasar ekspor senjata adalah “negara-negara sahabat” di kawasan dan di seluruh dunia.

Baca Juga : Menlu Saudi akan Kunjungi Iran Awal Pekan Depan

“Memperkenalkan kemampuan pertahanan dan militer Republik Islam dan membaginya [dengan negara-negara sahabat] dapat memperluas hubungan pertahanan negara dan memperkuat pencegahan,” kata Baqeri pada konferensi pers hari Rabu, yang disiarkan stasiun televisi pemerintah Iran.

“Angkatan Bersenjata Iran sepenuhnya siap untuk meningkatkan tingkat hubungan di berbagai bidang, termasuk ekspor grosir peralatan pertahanan dan militer serta pelatihan, dan transfer pengalaman praktis,” paparnya, yang dilansir Fox News, Kamis (1/6).

Kemampuan Iran untuk menyediakan peralatan militer telah didemonstrasikan di Ukraina, di mana pasukan Rusia telah mengerahkan ribuan drone kamikaze buatan Iran. Pertahanan udara Ukraina telah menangkis gelombang demi gelombang serangan drone serta rudal Rusia.

Baqeri mengatakan program itu akan menjadi aspek kunci dalam mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan sekutu-sekutunya di kawasan, meskipun dia tidak menjelaskan secara spesifik tentang negara mana pun yang direncanakan Iran untuk bekerja sama.

Baca Juga : Makin Gencar Bantu Ukraina, Senjata Apa Saja yang Didapat Ukraina dari Barat?

Dia melanjutkan dengan berpendapat bahwa langkah Iran adalah bagian dari tatanan dunia yang berubah yang melihat kekuatan bergeser dari negara-negara Barat. “Dunia masa depan adalah dunia yang berbeda. Geometri tatanan dunia baru berubah dengan munculnya beberapa kekuatan baru, terutama di Asia dan di berbagai bidang,” katanya.

Perkembangan itu terjadi ketika Iran masih dalam pembicaraan dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran era Barack Obama. Pemerintahan Biden telah menghapus kampanye “tekanan maksimum” mantan Presiden Donald Trump untuk menghentikan dugaan program senjata nuklir ilegal Iran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *