Peningkatan Jumlah Pembunuhan Wanita Suriah di Kamp yang Dikendalikan AS

Peningkatan Jumlah Pembunuhan Wanita Suriah di Kamp yang Dikendalikan AS

Damaskus, Purna Warta Kamp Al-Hawl yang dikuasai AS di Suriah telah menyaksikan dua pembunuhan wanita Suriah dalam 24 jam.

Pada hari Kamis (23/6) kamp al-Hawl yang dibawah kendali AS dan milisi berafiliasi dengannya yang terletak di Suriah timur menyaaksikan seorang wanita yang terluka oleh beberapa peluru; Ini adalah insiden kedua dalam 24 jam.

Baca Juga : Sana’a: Kunjungan Biden adalah Pesan Perang ke Kawasan

Menurut Sputnik, jumlah orang yang terluka dalam insiden serupa di dalam kamp yang dikendalikan Angkatan Darat AS telah meningkat menjadi 14 orang sejak awal tahun ini. Dua puluh empat lainnya telah tewas sejauh ini di kamp al-Hawl.

Sumber-sumber lokal di provinsi al-Hasakah mengatakan kepada Sputnik di Suriah timur bahwa pada hari Kamis (23/6) seorang wanita Suriah ditemukan dengan luka tembak di kepala di kamp al-Hawl [sebagian dari penjara ditujukan untuk para pengungsi Suriah].

Sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa wanita yang terluka, berasal dari kota Aleppo di Suriah, dibawa ke rumah sakit di provinsi al-Hasakah untuk perawatan, tetapi luka-lukanya disebutkan sangat serius.

Baca Juga : Pembunuhan Seorang Komandan Takfiri di Ma’rib

Kamp Al-Hawl, yang terletak di timur provinsi Al-Hasakah dekat perbatasan administratif (45 km) dari pusat Al-Hasakah, telah mengalami peningkatan kejahatan karena kurangnya tindakan keamanan dan ketidakmampuan pasukan yang bertanggung jawab untuk mengendalikan insiden tersebut.

Selama setahun terakhir, kamp tersebut telah melaporkan 126 pembunuhan, 41 percobaan pembunuhan, ratusan luka-luka dan bahkan pembakaran 13 tenda yang disengaja karena kekacauan dan kurangnya keamanan di dalam kamp; Kamp tersebut dikendalikan oleh militer AS dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Kamp Al-Hawl, yang terletak 15 kilometer dari perbatasan Suriah-Irak, merupakan kamp terbesar bagi elemen ISIS di Irak dan Suriah; Penasihat Keamanan Nasional Irak telah berulang kali bertemu dengan perwakilan masyarakat internasional untuk menyerukan penutupan kamp Al-Hawl dan pemulangan warga negara asing yang tinggal di sana ke negara mereka masing-masing.

Baca Juga : Sana’a Setuju Buka Kembali Dua Rute di Taiz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *