Damaskus, Purna Warta – Penasihat khusus presiden Suriah mengumumkan bahwa Apa yang terjadi di Iran sejalan dengan strategi Amerika Serikat, termasuk melemahkan Rusia dan Iran, dan poros perlawanan, serta melanjutkan blokade ekonomi Suriah.
Bouthaina Shaaban, penasihat khusus Presiden Suriah, menekankan: Turki berusaha agar para teroris tetap beroperasi di bawah payungnya di barat laut Suriah dengan alasan palsu, dan ini ditolak dari sudut pandang internasional karena tidak ada negara yang berhak menjaga keamanannya di dalam negara lain.
Baca Juga : Erdogan: Ada Kemungkinan untuk Bertemu Bashar Assad
Dia menambahkan: Turki tidak mematuhi perjanjian-perjanjiannya dengan Rusia dan sedang mencari alasan untuk menerapkan keserakahannya di tanah Suriah dan Irak.
Shaaban berkata: Setelah kekalahan perang teroris melawan Suriah, Turki dan Amerika Serikat mengambil tindakan untuk membela para agen dan elemen-elemen mereka di kawasan.
Dia menambahkan: Jika bukan karena intervensi langsung Amerika untuk mendukung para teroris, Suriah telah membebaskan wilayah Al-Tanf. Tujuan Amerika adalah untuk memutuskan hubungan antara Suriah, Irak, dan Yordania, serta untuk memisahkan negara-negara Arab satu sama lain dan menghilangkan komunikasi alami mereka, dan hal ini adalah bagian dari blokade ekonomi terhadap bangsa Suriah.
Shaaban menekankan: Tujuan perang yang dipimpin oleh Barat adalah peruntuhan negara-negara dari dalam dan pembentukan blok regional melawan negara-negara tersebut.
Dia menambahkan: Apa yang terjadi di Iran adalah bagian dari rencana yang direncanakan untuk mematahkan poros perlawanan. Ini sejalan dengan strategi Amerika Serikat, yang meliputi melemahkan Rusia dan Iran serta melanjutkan blokade ekonomi Suriah. Hari ini, Rusia berjuang untuk dunia multipolar.
Baca Juga : Perang Ukraina Belum Usai, AS Akan Kirim Bantuan Baru
Mengenai hubungan dengan Rusia dan Iran, Shaaban berkata: Operasi militer Rusia untuk mendukung Donbas membuktikan bahwa hubungan antara Rusia dan Suriah kuat.
Dia berbicara tentang hubungan yang baik dan sempurna antara Suriah dan Rusia serta Iran dan Suriah.
Mengacu pada stabilitas negaranya melawan perang teroris, penasihat presiden Suriah menambahkan: Kami mempertahankan budaya dan masa depan kami melawan negara-negara barat yang mencari hegemoni dan dominasi atas negara dan wilayah kami.