Damaskus, Purna Warta – Penasihat Bashar Assad menekankan bahwa umat manusia harus tahu bahwa ada kebutuhan mendesak akan sistem dunia yang menghormati kedaulatan bangsa dan hukum internasional.
Dalam bereaksi terhadap peristiwa baru-baru ini di Ukraina, penasihat Presiden Suriah Bashar al-Assad, Bouthaina Shaaban, menekankan pada Minggu malam (27/2) bahwa perang di Ukraina terkait dengan hubungan Rusia-Barat, yang sudah berlangsung setengah abad.
Baca Juga : Pertahanan Udara Yaman Tembak Pesawat Mata-Mata Buatan Amerika
Bouthaina Shaaban mengatakan bahwa Barat tidak menjalankan komitmennya berkenaan dengan ekspansi NATO di timur, dan oleh karena itu Rusia tidak punya pilihan lain. Dia mengatakan bahwa Suriah memiliki pengalaman yang sama antara Rusia dengan Barat.
Penasihat Al-Assad dengan menjelaskan bahwa sanksi yang menindas Barat terhadap rakyat Suriah mencapai batas hukuman kelompok, mengatakan bahwa Jika Rusia tidak melakukannya, itu akan jauh lebih besar kerugiannya. Akankah Amerika Serikat setuju bahwa tetangganya Meksiko bersekutu dengan Rusia?
Dengan menunjukkan bahwa posisi Turki terhadap Rusia bukan untuk kepentingan hubungan kedua negara, Bouthaina Shaaban menyatakan bahwa Barat menggunakan berbagai istilah untuk mendistorsi citra Rusia dan mencapai tujuannya, tetapi dunia lelah dengan dominasi Barat.
Dengan menekankan bahwa tidak ada yang bisa menebak bagaimana periode ini akan berakhir, dia mengatakan bahwa umat manusia harus tahu bahwa sangat membutuhkan tatanan dunia yang menghormati kedaulatan bangsa dan hukum internasional.
Baca Juga : Bahrain Tekankan Perluas Kerja Sama dengan Suriah
Penasihat presiden Suriah juga menekankan bahwa Barat menurun dan Timur meningkat; Oleh karena itu, peristiwa hari ini akan memperjelas tugas menggerakkan segalanya menuju dunia multipolar.