Baghdad, Purna Warta – Pemimpin Majelis Islam Tertinggi Irak mengatakan bahwa motif pembunuhan para Syuhada Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes telah terungkap melalui kesepakatan kompromi tersembunyi, dan semua kelompok nasional Irak harus memahami bahwa pemerintah AS lah yang bersalah.
Pemimpin Majelis Islam Tertinggi di Irak mengatakan dalam seminar politik pada peringatan pertama kesyahidan Haji Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes bahwa tujuan dari aksi teror kejahatan ini secara jelas telah diungkapkan melalui kesepakatan kompromi tersembunyi.
“Pembunuhan komandan kemenangan atas terorisme oleh AS adalah hakikatnya untuk kepentingan kelompok teroris dan proyek ISIS itu sendiri,” kata Sheikh Hammam Hamoudi seperti dikutip oleh U-News.
“Semua kelompok nasional di Irak harus mengetahui bahwa pemerintah AS lah yang telah merencanakan hal ini dan secara resmi mereka harus meminta maaf, dan para pembunuh harus dihukum,” katanya.
Pemimpin majelis tersebut melanjutkan bahwa semua kelompok bangsa di Irak harus bekerja keras untuk mengakhiri kehadiran militer AS sesuai dengan resolusi parlemen Irak dan kehendak rakyat Irak.
Sheikh Hamoudi menyebut pembunuhan para komandan poros perlawanan sebagai simbol terorisme negara AS dan jelas hal ini sebagai pelanggaran kedaulatan nasional Irak.
Baca juga: Pemimpin Ulama Sunni Irak: Akhir dari Kesyahidan Soleimani Adalah Taufik Ilahi