Tehran, Purna Warta – Sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Rabu (29/6) menunjukkan bahwa keberadaan dukungan Ayatullah Khamenei sebagai tanggapan atas penyelidikan tentang batas kenaikan sewa dari sisi syariat.
Baca Juga : Iran: Penjagaan Laut Kaspia Sebagai Agenda Kerjasama Dengan Negara Pesisir
Penyelidikan menanyakan kepada Pemimpin Tertinggi Iran, “apakah hal ini tidak akan melanggar hak-hak tuan tanah dan apakah ketidakpuasan mereka dengan jumlah sewa tidak akan berdampak negatif pada pengamalan kewajiban agama yang dilakukan oleh penyewa selama mereka tinggal di properti yang dimaksud?”
Ayatullah Khamenei menjawab istifta tersebut dengan mengatakan bahwa “bertempat tinggal di rumah tersebut diperbolehkan secara agama meskipun dianjurkan bagi para penyewa untuk mencapai kesepakatan damai dengan tuan tanah jika memungkinkan.”
Dalam pertemuan awal bulan ini, kepala tiga cabang kekuatan utama pemerintah Iran memerintahkan batas maksimum 25% kenaikan sewa untuk kontrak yang diperbarui pada tahun kalender hingga akhir Maret.
Keputusan tersebut merupakan yang pertama di Iran dan bertujuan untuk melindungi penyewa dari melonjaknya harga sewa yang disebabkan oleh tingkat inflasi di negara itu.
Baca Juga : Yordania Tolak Anggapan Negaranya Berencana Membentuk Aliansi Militer Untuk Menghadapi Iran
Kementrian Perumahan Iran telah mengumumkan akan mengadopsi langkah-langkah ketat untuk menegakkan kontrol sewa sambil bersikeras bahwa keputusan pemerintah akan mengikat semua pengadilan di Iran.