Damaskus, Purna Warta – Deputi Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, sambil menunjuk pada penerbangan berbahaya koalisi Amerika Serikat di negara ini, mengatakan bahwa teroris Jabhat Al-Nusra menembaki posisi tentara pemerintah Suriah sebanyak 12 kali.
Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah untuk Pihak-Pihak yang Berperang, yang berada di Latakia melaporkan pada Selasa malam mengenai serangan besar-besaran terhadap posisi tentara pemerintah Suriah oleh kelompok teroris di zona de-eskalasi Idlib.
Baca Juga : Suriah Nyatakan Solidaritasnya dengan Bangsa dan Pemerintah Maroko
Vadim Kulit, wakil komandan pusat ini, mengatakan dalam konferensi pers bahwa dalam 24 jam terakhir, elemen-elemen kelompok teroris Jabhat Al-Nusra menembaki posisi pasukan pemerintah Suriah di provinsi Aleppo, Idlib dan Latakia sebanyak 12 kali.
Menurut kantor berita Sputnik, Kulit lebih lanjut menyatakan bahwa tindakan Rusia di Republik Arab Suriah berlanjut dengan tujuan menyelesaikan konflik secara damai dan memberikan bantuan menyeluruh kepada warga Suriah demi memulihkan kehidupan yang damai.
Baca Juga : Pejabat Yaman: Rakyat di Selatan dan Timur Harus Bangkit Melawan Amerika dan Inggris
Pejabat Rusia ini juga mengumumkan bahwa militer Rusia terus melakukan tindakan pemantauan terhadap kepatuhan terhadap perjanjian gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
Di bagian lain pidatonya, Kulit mengatakan bahwa angkatan udara koalisi Amerika Serikat melanggar protokol non-tabrakan di langit Suriah sebanyak 31 kali dengan melakukan penerbangan drone yang tidak terkoordinasi.
Baca Juga : Damaskus Kecam Masuknya Delegasi Amerika ke Timur Laut Suriah
Menurutnya, bahaya yang diciptakan oleh koalisi Amerika Serikat di langit Suriah ini mencakup 14 kali pelanggaran wilayah udara oleh drone dan 17 kali oleh pesawat tempur koalisi.
Deputi Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah juga menambahkan: Dengan tindakan tersebut, koalisi Amerika Serikat terus menciptakan kondisi berbahaya yang meningkatkan resiko kecelakaan udara dan membuat situasi tegang di wilayah udara Suriah.