Tehran, Purna Warta – Brigadir Jenderal Yadullah Jawani membuat pernyataan pada hari Senin (11/7) ketika berbicara tentang kunjungan mendatang Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke kawasan Asia Barat, dan rencana Washington untuk membangun aliansi keamanan regional NATO Arab untuk melawan apa yang disebutnya sebagai ancaman dari Iran.
Pembahasan rencana tersebut masih dalam tahap awal dan telah mendapat perlawanan dari beberapa negara Arab yang menolak kerja sama dengan Israel.
Baca Juga : ISIS Baru Tunjuk Pemimpin Pasca 3 Tahun Kematian Abu Bakr Al-Baghdadi
“Ketika Amerika Serikat dan rezim Zionis serta Arab Saudi berada di puncak kekuasaan mereka, koalisi yang mereka bangun untuk melawan front perlawanan dan Republik Islam Iran tidak memiliki hasil lain selain hanya kegagalan,” kata Javani dalam sambutannya.
“Contohnya adalah koalisi yang dibentuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi bersama dengan banyak negara lain melawan negara Yaman yang tertindas. Namun, mereka tidak mendapatkan apa-apa, selain kekalahan yang memalukan,” kata komandan IRGC.
Jawani menyebutkan aliansi yang dibentuk oleh Amerika Serikat, Arab Saudi dan sekitar 100 negara Eropa dan regional yang berusaha menjatuhkan pemerintah Suriah sebagai contoh lain kegagalan mereka, dengan mengatakan, “Meskipun menghabiskan triliunan dolar selama bertahun-tahun tetapi dapat dikalahkan dan hari ini, front perlawanan lebih kuat dari sebelumnya.”
Baca Juga : Beberapa Pasal yang Mungkin Tertulis dalam Resolusi Israel-Saudi
“Oleh karena itu, cukup mudah untuk memprediksi kemungkinan nasib yang disebut ‘Arab NATO’. Dibandingkan dengan koalisi sebelumnya, aliansi baru akan lebih lemah dan kurang efektif dalam menghadapi front perlawanan dan Republik Islam Iran,” kata komandan IRGC.
Dia menambahkan bahwa “tren yang ada di kawasan Asia Barat membuktikan Amerika Serikat harus meninggalkan kawasan tersebut, diikuti dengan proses pemusnahan rezim Zionis dan sekutunya, dan kenyataannya tidak ada penyebab lain untuk mengubah tren ini.”
Dalam sebuah tweet pada hari Minggu, Nour News Iran yang dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi negara Iran (SNSC), mengecam rencana yang dipimpin Amerika Serikat untuk membentuk apa yang disebut pakta pertahanan bersama dengan Israel dan beberapa negara Arab regional, serta memperingatkan bahwa tanggapan tegas akan menunggu setiap ancaman terhadap keamanan negara.
Baca Juga : Warga Bosnia Peringati Hari Pembantaian Srebrenica 27 Tahun Lalu