Manama, Purna Warta – Pasukan Bahrain dilaporkan telah menangkap seorang aktivis media sosial perempuan karena partisipasi dan liputan langsung Arbain, sebuah acara tahunan yang menandai hari ke-40 setelah peringatan kesyahidan Imam Husein, Imam ketiga Muslim Syiah.
Baca Juga : Pasukan Bahrain Tangkap Aktivis Media Sosial Karena Liputan Langsung Arbain
Menurut laporan jaringan televisi Irak al-Ghadeer TV, aktivis tersebut, yang diidentifikasi sebagai Sheikha al-Majid, ditahan setelah dia kembali dari kota suci Irak Karbala ke ibu kota Bahrain, Manama.
Dia didakwa melakukan “sektarianisme” karena menyiarkan gambar langsung sambil berdiri di sekitar tempat suci Imam Husein, tambah laporan itu.
TV Al-Ghadeer mencatat bahwa kelompok oposisi Bahrain dan organisasi hak asasi manusia mengutuk penangkapan Majid dan menuntut pembebasannya segera.
Sementara itu, Karim Alivi al-Mohammadavi, anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Irak, mengecam penangkapan Majid sebagai serangan langsung dinasti Al Khalifah yang berkuasa di Bahrain terhadap Muslim Syiah.
Baca Juga : Pemimpin Tertinggi Iran: “Pertahanan Suci” Bantu Iran Temukan Kehebatannya
Mohammadavi mengatakan langkah tersebut menyampaikan pesan bahwa rezim Manama tidak mengupayakan perdamaian sipil dan tidak melakukan upaya apa pun untuk menciptakan kekacauan dan perpecahan internal.
Legislator Irak mengecam tindakan tersebut sebagai kebijakan yang “tidak bertanggung jawab,” dan menyerukan kepada pihak berwenang Bahrain untuk mempertimbangkan kembali penahanan aktivis Syiah tersebut dan mengakhiri semua tindakan keras terhadap anggota komunitas agama mayoritas.
Mohammadavi mencatat bahwa anggota parlemen Irak akan meminta Kementerian Luar Negeri untuk memanggil duta besar Bahrain untuk Bagdad dan menyerahkan nota protes kepadanya jika rezim Al Khalifah terus melakukan tindakan keras terhadap kelompok Syiah.
Baca Juga : Iran dan Rusia Tekankan Peningkatan Kerja Sama Regional untuk Akhiri Intervensi Asing
Dia akhirnya mendesak pemerintah Irak untuk memberikan tekanan yang diperlukan untuk pembebasan aktivis Bahrain tersebut dan mendapatkan jaminan tegas bahwa tindakan serupa tidak akan terulang lagi.